Di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Senin lalu, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya membeberkan strateginya. Intinya, konten kreator lokal jadi ujung tombak. Mereka difasilitasi lewat pelatihan khusus, yang diharapkan tak cuma mengangkat ekonomi kreatif, tapi juga menyokong pariwisata dan perekonomian daerah.
Menurut Riefky, gelombang kreator muda Indonesia saat ini adalah modal berharga. Potensi ini, katanya, harus terus didorong. Bahkan, ditargetkan bakal makin berkembang pesat menuju industri ekraf di tahun 2026 nanti.
“Pengembangan konten menuju level berikutnya bagi kreator digital, serta Kreasi Laboratorium (Kreatorium) untuk memperkuat ekosistem pekerja gig economy di perkotaan. Pendekatan ini menempatkan SDM sebagai fondasi utama pertumbuhan ekraf,”
jelasnya dalam acara Ekraf Annual Report (EAR) 2025.
Nah, untuk mewujudkan itu, Kemenekraf punya beberapa program. Misalnya, Genmatic dan Emak-Emak Matic. Pelatihan digital ini dirancang buat mengasah kemampuan pemasaran generasi muda dan para perempuan.
Artikel Terkait
BI Optimistis Kredit Tembus 8 Persen, Tapi Permintaan Masih Lesu
Pramono Anung Buka Suara: Bantuan DKI untuk Korban Banjir Sumatera Tak Hanya Sekali
BI Akui Dana Pemerintah Rp200 T Belum Cukup Tekan Bunga Kredit
Pemulihan Infrastruktur Pascabanjir Sumatra: 81 Persen Jalan Nasional Kembali Berfungsi