Dapur umum di Kantor Wali Kota Sibolga itu ramai, namun teratur. Dari sanalah, ribuan bungkus nasi setiap harinya didistribusikan untuk warga yang terdampak bencana. Menteri Sosial, Gus Ipul, dalam kunjungannya memastikan satu hal: pasokan makanan ini tak akan terputus. "Ini akan terus kita lakukan sampai kondisi benar-benar pulih," tegasnya.
Ucapannya itu disampaikan Minggu lalu, saat meninjau langsung operasional dapur yang kini sepenuhnya dikelola Kemensos. Menariknya, tempat ini awalnya adalah inisiatif warga, sebuah dapur mandiri yang berdiri di hari-hari pertama bencana. Namun begitu, pemerintah lalu mengambil alih dan memberi dukungan penuh sejak awal Desember.
Jumlah produksinya punya cerita sendiri. Di puncak masa darurat, mereka bisa memasak hingga 9.000 porsi sehari. Kini, angkanya berkisar 7.000 bungkus. Penurunan itu bukan masalah, melainkan penyesuaian. Sebab, jumlah pengungsi yang harus dilayani juga perlahan berkurang.
Gus Ipul tak lupa mengapresiasi semua pihak yang terlibat. Dari TNI, Polri, sampai para relawan yang turun tangan.
"Terima kasih kepada Pemerintah Kota Sibolga sehingga hari ini kita bisa menyalurkan tali asih. Selanjutnya, program-program berikutnya akan kita tindaklanjuti. Setiap penyaluran bantuan selalu kita awali dengan proses asesmen," kata dia.
Artikel Terkait
Tiga Jaksa di HSU Dicopot, KPK Ungkap Modus Pemerasan Rp2,4 Miliar
Kapolri Turun ke Stasiun Tawang, Cek Kesiapan Pelayanan Mudik Nataru
Gempa 3,2 SR Guncang Laut Lepas Cilacap, Belum Ada Laporan Kerusakan
Stasiun Jakarta Mulai Padat, 40 Ribu Penumpang Tumpah Sejak Sore