“Penyaluran BBM menjangkau empat SPBU, yakni dua SPBU di Kabupaten Bener Meriah dan dua SPBU di Takengon. Kami berharap pasokan ini dapat menjaga kebutuhan energi bagi masyarakat, di tengah keterbatasan akses jalan,” ujarnya.
Fahrougi menegaskan komitmen Pertamina untuk terus mendistribusikan BBM dengan cara apa pun yang memungkinkan. Mereka siap memanfaatkan segala moda untuk menjangkau daerah yang masih terisolir. Skema mulai dari pesawat Air Tractor hingga jalur reguler, alternatif, dan darurat (RAE) dari Fuel Terminal Lhokseumawe akan dioptimalkan begitu kondisi memungkinkan.
Memang, ada kabar baik. Jembatan Teupin Mane yang vital, penghubung Lhokseumawe dan Bireuen, sudah selesai diperbaiki. Namun begitu, tantangan belum sepenuhnya berakhir. Beberapa ruas jalan masih tertimbun material longsor, belum lagi beberapa jembatan lain yang putus. Karena itulah, rute distribusi reguler dari Lhokseumawe ke Aceh Tengah belum bisa berjalan normal.
Kedepannya, Pertamina berjanji akan terus berkoordinasi erat dengan pemda, aparat, dan semua pihak terkait. Tujuannya satu: memastikan aliran BBM tetap lancar untuk mendukung pemulihan dan aktivitas warga di daerah terdampak.
“Pertamina tidak pernah lelah melayani masyarakat. Kami berharap masyarakat tetap sabar dan mendukung upaya-upaya Pertamina dan petugas di lapangan dalam menyalurkan energi kepada masyarakat dengan berbagai skema alternatif,” tutup Fahrougi.
Laporan dari lapangan menunjukkan upaya gotong royong yang solid. Meski medan berat, pasokan energi vital ini akhirnya bisa sampai juga ke tangan yang membutuhkan.
Artikel Terkait
Relawan BUMN Serbu Aceh, BNI Kerahkan Truk dan Tenaga untuk Pemulihan Bencana
Soekarno-Hatta Padat, Puncak Mudik Natal 2025 Capai 194 Ribu Penumpang
Kapolri Ingatkan Ancaman Cuaca Ekstrem di Tengah Persiapan Nataru
Hutama Karya Buka Tiga Ruas Tol Gratis untuk Antisipasi Kemacetan Arus Mudik