Suasana Blok M, Jakarta, Sabtu (20/12) lalu, ramai oleh riuh pengunjung. Deretan booth berjejer, menarik perhatian. Ini adalah pemandangan khas Soundrenaline 2025, tapi tahun ini terasa ada yang berbeda.
Kalau biasanya festival ini identik dengan panggung musik, kali ini suguhannya lebih luas. Mereka tak hanya hadir di Jakarta, tapi juga menjangkau kota-kota lain seperti Palembang, Medan, dan Bandung. Yang menarik, acaranya nggak cuma soal konser. Ada juga pameran seni dan bazaar yang cukup hidup.
Menurut sejumlah pengunjung, nuansa festivalnya jadi lebih kaya. Di antara kerumunan penonton band, kamu bisa menemukan booth-barang kekinian atau berhenti sejenak mengapresiasi artworks dari berbagai seniman. Suasananya jadi campuran antara galeri, pasar, dan panggung musik.
Pada intinya, Soundrenaline kini berubah. Ia bukan sekadar tempat mendengar musik keras. Festival ini pelan-pelan menjelma jadi sebuah wadah pertemuan. Tempat di mana musisi, kreator, seniman, dan pelaku usaha bisa saling bertemu, terkoneksi, dan akhirnya mendorong satu sama lain untuk lebih kreatif lagi.
Artikel Terkait
Menteri Tito Tegaskan Bantuan Pakaian Korban Banjir Sumatera Bukan Barang Reject
Potret Demografi IKN: Mayoritas Usia Produktif, Tapi Masih Ada yang Minum dari Air Hujan
Kim Woo-bin dan Shin Min-ah Resmi Menikah dalam Momen Intim di Seoul
Barba Pasang Target Penuh di GBLA: Persib Harus Sapu Bersih Empat Laga Tersisa