London diguncang kabar peretasan. Pemerintah Inggris akhirnya buka suara, mengonfirmasi bahwa mereka memang menjadi sasaran serangan siber pada bulan Oktober lalu. Pengakuan ini disampaikan langsung oleh Menteri Perdagangan, Chris Bryant.
Dengan begitu, Bryant sekaligus membenarkan sebagian laporan media lokal yang sudah lebih dulu memberitakan insiden ini. Meski begitu, situasinya masih buram.
“Pasti ada peretasan, tetapi saya tidak bisa mengatakan apakah itu berhubungan langsung dengan operasi China atau negara China,”
Ucap Bryant kepada Times Radio, Jumat lalu. Pernyataannya itu menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memastikan keterlibatan aktor tertentu, meski desas-desus sudah beredar.
Nah, desas-desus itu sendiri datang dari laporan The Sun. Surat kabar itu menyebut kelompok peretas bernama Storm 1849 yang dikait-kaitkan dengan China sebagai dalangnya. Targetnya diduga adalah puluhan ribu data visa, sebuah informasi yang tentu saja sensitif.
Artikel Terkait
Seribu Relawan BUMN Bergerak, Bawa Air Bersih dan BBM untuk Korban Banjir Aceh
Pemerintah Siapkan Formula Bea Keluar Batu Bara, Berlaku Saat Harga Melambung
Garuda Tumbangkan Sang Tuan Rumah, Indonesia Ungguli Thailand di Babak Pertama Final Futsal SEA Games
Tito Karnavian Minta Maaf, Tegaskan Tak Ada Niat Rendahkan Bantuan Malaysia