Pencarian pelatih baru untuk Timnas Indonesia sedang memasuki tahap serius. Rombongan PSSI baru saja pulang dari Eropa, usai melakukan serangkaian wawancara mendalam dengan sejumlah kandidat. Endri Erawan, anggota Exco PSSI yang ikut dalam misi itu, mengungkapkan federasi sama sekali tak mau main-main dalam proses rekrutmen kali ini.
Syaratnya ketat. PSSI menginginkan sosok yang benar-benar bisa membawa dampak besar, terutama untuk satu mimpi besar: lolos ke Piala Dunia 2030. "Kami tidak main-main untuk lolos ke 2030," tegas Endri.
Menurutnya, calon pelatih harus kompeten, punya rekam jejak bagus, dan yang paling penting, well prepared. "Tidak ingin mendapatkan kucing dalam karung, harus yang hatinya buat timnas," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Keketatan ini bukan tanpa alasan. PSSI jelas belajar dari pengalaman. Kegagalan di ronde kualifikasi Piala Dunia sebelumnya, di bawah komando Patrick Kluivert, menjadi pelajaran pahit yang tak ingin terulang. Endri mengaku, dalam setiap wawancara, mereka menggali sangat dalam soal kesiapan dan komitmen sang kandidat.
"Saat itu kami melakukan wawancara untuk menggali kesiapan calon pelatih untuk bersedia atau tidak all out buat timnas," cerita Endri.
Ia menambahkan, "Kami tidak mau kejadian kurang baik terulang lagi. Untuk itu kami akan evaluasi kegagalan ronde 4, berkumpul untuk melakukan perekrutan pelatih yang baik makanya sepakat untuk interview."
Artikel Terkait
Prabowo Turun Langsung ke Agam, Hibur Anak-anak di Posko Pengungsian
ECB Diprediksi Tak Ganggu Suku Bunga, Inflasi Zona Euro Masih Bersahabat
Atlantis Subsea Garap Inspeksi Pipa Gas Bawah Laut Senilai Rp16 Miliar
Sertifikasi K3 Disandera, Kerugian Negara Tembus Rp201 Miliar