Di pabrik Konimex yang terletak di Sukoharjo, Jawa Tengah, suasana Jumat pagi itu terasa berbeda. Menteri Perdagangan Budi Santoso hadir bukan untuk sekadar seremonial belaka. Ia datang untuk melepas secara langsung ekspor produk wafer dan biskuit ke Jepang sebuah pasar yang terkenal sangat ketat aturannya. Acara pada 5 Desember 2025 ini bukan sekadar pengiriman barang. Lebih dari itu, ini adalah pernyataan ambisi.
Ya, pemerintah memang sedang gencar mendorong ekspor barang jadi. Tujuannya jelas: mengubah posisi Indonesia dari sekadar pengekspor bahan mentah menjadi produsen produk bernilai tambah yang punya taring di kancah global. Dan Jepang? Itu target yang berat. Standar keamanan pangannya super ketat, selera konsumennya juga tinggi. Tapi justru di situlah tantangannya. Kalau bisa masuk ke sana, artinya kualitas kita sudah diakui.
Mendag Budi tak hanya memencet tombol simbolis pelepasan kontainer berisi wafer Chocomiana dan biskuit Bringz Lumière. Ia juga menyempatkan diri meninjau fasilitas produksi berteknologi tinggi milik Konimex, sambil berdiskusi dengan jajaran manajemen. Rupanya, obrolan itu menyentuh strategi ekspansi yang lebih luas.
“Pemerintah punya komitmen kuat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekspor nasional. Dorongan utama kami adalah agar UMKM naik kelas dan berani terjun ke arena internasional,” tegas Budi Santoso.
Ia lalu menyebut angka yang cukup menggembirakan. Ekspor Indonesia ternyata sudah melonjak 45 persen. “Peluangnya terbuka lebar. Karena itu, kita harus memperbanyak perjanjian dagang dengan negara-negara lain,” tambahnya.
Nah, soal produknya sendiri, prosesnya tidak mudah. Konimex harus melalui verifikasi yang sangat ketat untuk memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Jepang. Tapi usaha itu terbayar. Keberhasilan ini dianggap sebagai bukti nyata bahwa industri makanan dan FMCG dalam negeri mampu naik kelas.
Artikel Terkait
49 Juta Piring Terisi: Program Makanan Gratis Prabowo Setara Beri Makan 7 Singapura
Dubes UEA Siapkan Bantuan untuk Sumatera, Tunggu Isyarat dari Jakarta
FIFA Dihujani Kritik Usai Anugerahkan Penghargaan Perdamaian kepada Donald Trump
Polisi Ungkap Jaringan Prostitusi Online yang Jual Remaja di Bawah Umur