Di sisi lain, kondisi pasar untuk kendaraan yang diproduksi lokal justru suram. Segmen ini yang sejatinya punya porsi terbesar ternyata mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan. Data Gaikindo mengonfirmasi hal ini. Penjualan wholesale (dari pabrik ke dealer) periode Januari-Oktober 2025 hanya 634.844 unit, turun 10,6% dari tahun sebelumnya. Penjualan ritel ke konsumen pun turun 9,6%, menjadi 660.659 unit.
"Penurunan tajam penjualan kendaraan bermotor roda empat jauh di bawah angka produksinya, di kala penjualan kendaraan EV impor naik tajam, adalah fakta yang tidak bisa dihindari," tambah Febri.
Dampaknya bisa berantai. Pelemahan pasar yang terjadi serentak ini berpotensi menekan utilisasi pabrik, menurunkan minat investasi, dan yang paling mengkhawatirkan: mengancam lapangan kerja di industri otomotif beserta jaringan komponen pendukungnya.
Febri mengingatkan, tanpa langkah kebijakan yang tepat, tekanan ini akan kian dalam dan berisiko menggoyang struktur industri secara keseluruhan. Peringatan yang jelas tidak bisa dianggap sepele.
Artikel Terkait
Menteri Lingkungan Hidup Beberkan Delapan Perusahaan Diduga Picu Banjir Batang Toru
Starbucks dan S.W.Smiley Hadirkan Koleksi Merchandise untuk Rayakan Kebahagiaan Sederhana
Ari Bias Gugat Holywings dan Agnez Mo Rp4,9 Miliar Soal Lagu Bilang Saja
Prabowo Tinjau Banjir Bandang, Serukan Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim