Hingga pertengahan November ini, realisasi anggaran Kementerian Pertanian ternyata masih berkutat di angka 72 persen. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, salah satu penyebab lambatnya penyerapan ini adalah adanya pemblokiran anggaran yang nilainya tak main-main: Rp8 triliun.
Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI yang digelar di Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025), Amran menjelaskan situasi yang dihadapi kementeriannya.
"Faktanya, di bulan September masih ada blokir Rp8 triliun, dan di Oktober pun masih tersisa sebagian yang diblokir," ujarnya tegas.
Meski begitu, pihaknya tak menyerah. Mereka memproyeksikan angka serapan bisa melesat hingga minimal 93 persen pada akhir Desember nanti. Target yang cukup ambisius, mengingat waktu yang tersisa tak banyak.
"Kami terus berupaya meningkatkan serapan anggaran," kata Amran. "Caranya dengan mengoptimalkan pelaksanaan program dan kegiatan di lapangan, tapi tetap mempertahankan akuntabilitas keuangan."
Artikel Terkait
BGN Desak Program Makan Gratis Buka Pintu untuk Petani dan UMKM
Malaysia Siap Cabut Akses Media Sosial bagi Remaja di Bawah 16 Tahun
Bapanas Genjot Distribusi Beras, Harga Dijamin Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
Freeport Pacu Produksi Emas, Targetkan 43 Ton pada 2029