"Cadangan emas IMF diperoleh dengan harga historis sekitar USD 50 per ons, sementara harga pasar saat ini mencapai USD 4.000 per ons," ungkap laporan tersebut, menyoroti potensi keuntungan yang dapat dialokasikan untuk program penyelamatan utang.
"Senang mendengar ada simpanan emas di IMF. Ini adalah jenis sumber daya yang dapat disediakan untuk menjamin atau membiayai utang banyak negara di belahan bumi selatan," tegas Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam keterangan resminya.
Laporan ini juga menyoroti kritik terhadap lembaga pemeringkat kredit, mendesak transparansi metrik penilaian risiko yang diduga mengandung bias terhadap negara-negara Afrika. Transparansi ini dianggap crucial untuk menciptakan sistem keuangan global yang lebih adil.
Sebagai pemegang presidensi G20 periode ini, Afrika Selatan memiliki posisi strategis untuk mengadvokasi proposal ini dalam agenda pertemuan puncak yang membahas isu pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan stabilitas keuangan global.
PANDANGAN ANALIS: Proposal ini merepresentasikan terobosan dalam pendekatan tradisional penanganan utang global. Keberhasilannya akan bergantung pada konsensus politik negara-negara G20 dan kemampuan menciptakan mekanisme distribusi yang efektif serta transparan.
Artikel Terkait
Bosch Investasi Rp484,5 Miliar Bangun Pabrik Modular Pertama di Cikarang, Target Operasi 2027
Pakar Hukum UI Beberkan Alasan Ijazah Asli Jokowi Perlu Diperlihatkan ke Roy Suryo
Daftar Lengkap Pemenang AMI Awards 2025: Garam & Madu dan Tabola Bale Jadi Jawara
BNI ESG Advisory Playbook: Panduan Transisi Hijau untuk Industri Sawit Indonesia