JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara resmi memberlakukan tarif tenaga listrik (TTL) periode Triwulan IV tahun 2025. Kebijakan ini tertuang dalam surat edaran yang berlaku mulai November hingga Desember 2025. Berdasarkan informasi dari laman resmi perusahaan, TTL merupakan tarif yang ditetapkan pemerintah untuk dikenakan kepada pelanggan PLN. Secara keseluruhan, PLN menyediakan 37 golongan tarif, dengan 13 di antaranya mengikuti mekanisme penyesuaian tarif atau "tariff adjustment". Berikut rincian tarif listrik untuk 13 golongan tersebut:

1. Golongan R-1/TR daya 900 VA: Rp1.352 per kWh.
2. Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA: Rp1.444,70 per kWh.
3. Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA: Rp1.444,70 per kWh.
4. Golongan R-2/ TR daya 3.500-5.500 VA: Rp1.699,53 per kWh.
5. Golongan R-3/ TR daya 6.600 VA ke atas: Rp1.699,53 per kWh.
6. Golongan B-2/ TR daya 6.600 VA-200 kVA: Rp1.444,70 per kWh.
7. Golongan B-3/ Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA: Rp1.114,74 per kWh.
8. Golongan I-3/ TM daya di atas 200 kVA: Rp1.114,74 per kWh.
9. Golongan I-4/ Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas: Rp996,74 per kWh.
10. Golongan P-1/ TR daya 6.600 VA-200 kVA: Rp1.699,53 per kWh.
11. Golongan P-2/ TM daya di atas 200 kVA: Rp1.522,88 per kWh.
12. Golongan P-3/ TR untuk penerangan jalan umum: Rp1.699,53 per kWh.
13. Golongan L/ TR, TM, TT: Rp1.644,52 per kWh.

Di sisi lain, proses penambahan daya listrik dapat dilakukan secara praktis melalui aplikasi PLN Mobile. Untuk penambahan daya dari 1.300 VA ke 2.200 VA, biaya yang diperlukan berkisar antara Rp900.000 hingga Rp1 jutaan. Biaya resmi yang ditetapkan adalah sebesar Rp843.300. Selisih biaya tersebut muncul karena adanya komponen tambahan, seperti Nomor Identitas Instalasi (NIDI) dan Sertifikat Laik Operasi (SLO). Untuk daya 2.200 VA, biaya tambahan untuk kedua komponen ini sekitar Rp385.000.