93 Persen Tenda Dinyatakan Tidak Layak Huni
Kantor media pemerintah Gaza memperkirakan sekitar 93 persen tenda pengungsian sudah tidak layak huni, setara dengan 125.000 dari total 135.000 tenda. Sebagian besar pengungsi masih bergantung pada tenda-tenda usang untuk bertahan hidup di tengah keterbatasan kebutuhan dasar dan blokade yang terus berlangsung.
Kisah Pilu Para Pengungsi
Abu Alaa, seorang lansia asal Gaza, mengungkapkan kebingungannya setelah tendanya terendam banjir. "Tenda dan alas tidur penuh air," ujarnya. Rumahnya di Gaza utara telah hancur dan ia tidak diizinkan kembali oleh militer Israel.
Mohammed al-Jarousha menghadapi kesulitan ekonomi yang membuatnya tidak mampu membeli plastik pelapis untuk melindungi tendanya. "Kami kebanjiran. Kami butuh solusi," keluhnya. "Kami melewati genosida dan sekarang kami menghadapi yang lain lagi."
Kondisi lebih tragis dialami Sabir Qawas yang memiliki putri berusia dua tahun penderita kanker. Tenda tempatnya tinggal ambruk akibat badai, memaksanya hidup di jalanan tanpa kemampuan membeli tenda baru. "Tidak ada organisasi yang datang memberikan bantuan," ujarnya.
Kerusakan Tenda Akibat Perang dan Cuaca
Selama hampir dua tahun perang, puluhan ribu tenda telah rusak akibat serangan udara maupun kerusakan alami akibat panas ekstrem di musim panas dan angin kencang di musim dingin. Situasi ini semakin memperparah kondisi pengungsi yang sudah sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Artikel Terkait
Komdigi Perketat Keamanan Digital dengan Sistem Anti Scam Berbasis AI
Jaminan Pemerintah untuk Pinjaman Rp240 Triliun Koperasi Desa Merah Putih: Skema & Dampaknya
MilkLife Soccer Challenge Malang Cetak Rekor 1.918 Peserta, Dijuluki Hari Lahir Sepak Bola Wanita
IFG Life Catat Kenaikan Premi 8,19% Jadi Rp5,67 Triliun, RBC Capai 217,9%