Krisis Kemanusiaan Gaza: Tenda Pengungsi Ambruk di Musim Hujan Pertama
Kondisi pengungsi di Gaza semakin memprihatinkan menyusul datangnya musim hujan pertama. Ratusan tenda penampungan yang menjadi tempat berlindung warga Palestina tidak mampu menahan guyuran air hujan, menyebabkan banyak yang roboh dan sobek. Kejadian ini meninggalkan keluarga-keluarga pengungsi tanpa naungan sama sekali di tengah cuaca yang semakin buruk.
Genangan Lumpur Gantikan Tempat Tinggal
Dalam waktu singkat, tenda-tenda yang sudah lusuh berubah menjadi kubangan lumpur yang menyulitkan pergerakan anak-anak dan membasahi seluruh harta benda yang berusaha diselamatkan para pengungsi. Ribuan keluarga harus menghadapi babak penderitaan baru setelah sebelumnya mengalami kelaparan dan serangan militer selama dua tahun.
Tanpa infrastruktur yang memadai, warga terpaksa menumpuk batu dan pasir untuk mengangkat alas tidur agar tidak terendam air. Banyak yang berusaha mencari sudut-sudut kering yang tersisa setelah hujan mengguyur wilayah pengungsian.
Banjir Rendam Ratusan Tenda Pengungsi
Pada Jumat pagi, air hujan telah membanjiri ratusan tenda dan tempat berlindung, memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat kritis. Kondisi ini terjadi ketika keluarga-keluarga pengungsi masih terkurung di area sempit di belakang "garis kuning" setelah dilarang kembali ke rumah mereka yang hancur.
Garis kuning merupakan batas penarikan pasukan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang memisahkan wilayah kontrol militer Israel di timur dengan daerah yang boleh diakses warga Palestina di bagian barat. Pasukan Israel seringkali menargetkan warga Palestina yang mendekati garis tersebut meski tidak melintas ke area terlarang.
Artikel Terkait
IFG Life Catat Kenaikan Premi 8,19% Jadi Rp5,67 Triliun, RBC Capai 217,9%
Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Nelayan dan Pelayaran
Revisi PMK 49/2025: Skema Pinjaman & Jaminan Rp40 T untuk Kopdes Merah Putih
Pariwisata Sumbang 3,96% ke PDB 2025: Bukti Jadi Motor Ekonomi Indonesia