Nusantara62 - Berikut lanjutan Kisah Putri Kumalasari, Cerita Rakyat Kalimantan Utara:
Setelah istirahat dan selesai makan siang, para prajurit pun segera meninggalkan puncak gunung itu.
Sambil berjalan mereka membicarakan soal keberadaan buluh perindu.
Baca Juga: Cerita Rakyat NTB, Legenda Embung Puntiq, Makam Keramat Tanpa Jenazah di Selong Semoyong
Beberapa prajurit mengeluh karena tidak mudah untuk sampai ke puncak gunung.
Namun, setelah sampai di puncak, buluh perindu itu tidak ada.
Artikel Terkait
Ricis Bongkar Kekacauan Penanganan Banjir Aceh: Masih Jauh dari Kata Membaik
Inspeksi Mendadak, 75 Bus Mudik Gratis Kemenhub Dinyatakan Laik Jalan
Melukat di Bali: Tren Spiritual yang Menyapu Jiwa di Era Modern
Audero Buka Rahasia Mental Baja Cremonese di Kandang Lawan