Adi Pramana juga membeberkan detail kontribusi lini bisnis lainnya. Lini marine hull menyumbang 8 persen, diikuti oleh aviation (penerbangan) sebesar 7 persen, dan engineering sekitar 6 persen. Di sisi lain, kontribusi dari produk seperti asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle) tercatat sekitar 3 persen. Adapun lini asuransi kredit dan kesehatan memiliki porsi yang relatif lebih kecil dalam portofolio perusahaan.
Fokus Strategi Bisnis Tugu Insurance
Menurut Adi, besaran kontribusi yang kecil dari lini kredit dan kesehatan bukanlah tanpa alasan. Kedua lini tersebut memang bukan menjadi fokus utama atau core business dari Tugu Insurance. Perusahaan secara terbuka mengakui memiliki appetite yang terbatas dalam kedua segmen tersebut, sehingga alokasi dan pengembangannya pun dilakukan secara selektif.
Komitmen Menjaga Pertumbuhan dan Kekuatan Finansial
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Tugu Insurance, Ery Widiatmoko, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mempertahankan momentum pertumbuhan, khususnya di lini fire yang telah menjadi tulang punggung bisnis. Lebih lanjut, kekuatan finansial Tugu Insurance semakin diakui di kancah internasional.
Pada tahun ini, Tugu Insurance berhasil meraih peringkat ke-2 atau rating yang sangat baik dari lembaga pemeringkat internasional ternama, AM Best. Peringkat ini mencerminkan kemampuan finansial yang sangat kuat dan kapabilitas perusahaan dalam memenuhi kewajiban klaim kepada nasabah, bahkan dalam skenario klaim yang besar sekalipun. Hal ini menjadi fondasi kepercayaan yang mendorong pertumbuhan dan ketahanan bisnis perusahaan ke depannya.
Artikel Terkait
Pramono Anung Ancam Pecat Sopir JakLingko yang Ugal-ugalan di Jalan
Kisah Persahabatan Raja Abdullah II dan Prabowo: Dia adalah Saudara Saya
Raja Yordania Abdullah II Ungkap Kisah Persahabatan Erat dengan Prabowo Subianto
Raja Yordania Abdullah II Temui Danantara, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Investasi