Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mempercepat agenda strategis dalam mewujudkan mobil nasional (mobnas) sebagai langkah konkrit memperkuat kemandirian industri otomotif Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pembahasan teknis bersama PT Pindad (Persero) telah memasuki tahap pendalaman konsep yang lebih mendetail. Langkah ini merupakan implementasi langsung dari instruksi Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia segera memiliki kendaraan produksi dalam negeri.
Dalam paparannya, Menperin mengungkapkan bahwa diskusi dengan Pindad mencakup berbagai aspek penting mulai dari penentuan jenis kendaraan, strategi penetapan harga, hingga perencanaan pemasaran yang kompetitif. Aspek layanan purna jual juga menjadi perhatian khusus, mengingat ekosistem aftersales menjadi faktor penentu keberhasilan produk otomotif di pasar domestik.
"Kami telah melakukan pembahasan konsep strategis untuk mewujudkan arahan Bapak Presiden Prabowo agar Indonesia segera memiliki mobil nasional bersama PT Pindad," jelas Menperin melalui keterangan resmi.
Kemenperin dan Pindad juga mendalami berbagai opsi teknologi yang akan diterapkan, termasuk proses produksi yang mengutamakan efisiensi. Aspek pembiayaan dan sumber pendanaan turut menjadi perhatian utama untuk memastikan proyek tidak hanya matang secara teknis, tetapi juga kuat secara finansial.
Peluang kemitraan dengan pihak lain sedang dikaji untuk memperkuat kapasitas produksi. Kolaborasi strategis ini dinilai dapat membuka peluang transfer teknologi sekaligus memperkuat struktur pendanaan, khususnya pada tahap pengembangan awal mobil nasional.
"Konsep mobil nasional yang disampaikan PT Pindad dalam pertemuan dinilai sudah komprehensif dan siap dilaksanakan. Konsep tersebut mencakup berbagai aspek dan dimensi yang diperlukan dalam pengembangan mobil nasional," tegasnya.
Artikel Terkait
Prabowo Teken KUHAP, Akan Berlaku Serentak dengan KUHP Baru Awal 2026
Gubernur Cerita Kucing Terjebak di Atap, Bukti Tugas Damkar Tak Cuma Padamkan Api
Jaringan Telekomunikasi di 14 Wilayah Sumatera Kembali Normal Pascabencana
Pasca Banjir, 54 Sekolah di Aceh dan Sumatera Siap Belajar di Tenda