Dinamika politik internal Partai Gerindra kembali memanas seiring munculnya gelombang penolakan terhadap rencana bergabungnya Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, ke dalam partai. Berbagai suara penolakan ini datang dari struktur organisasi, mulai dari sayap partai hingga pengurus daerah Gerindra di beberapa wilayah.
Menanggapi perkembangan ini, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyikapi dengan tenang. Dasco menilai bahwa fenomena penolakan semacam ini merupakan hal yang wajar terjadi dalam dinamika politik suatu partai. Menurutnya, perbedaan penerimaan terhadap figur baru adalah bagian dari proses politik yang tidak perlu diperbesar.
Ketika ditanya mengenai respons partai terhadap penolakan dari pengurus daerah, Dasco memilih untuk tidak memberikan jawaban langsung. Politikus senior Gerindra ini menyatakan akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pimpinan tertinggi partai, Prabowo Subianto, sebelum mengambil sikap resmi.
Dasco juga mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai rencana Budi Arie bergabung dengan Gerindra belum sempat dilakukan secara mendalam. Keterbatasan waktu karena kesibukan Prabowo dalam agenda kenegaraan disebut sebagai penyebab belum adanya pembahasan lebih lanjut.
Gelombang penolakan terhadap Budi Arie mulai bermunculan setelah pidatonya dalam Kongres III Projo yang memberikan sinyal kuat keinginannya untuk bergabung dengan Gerindra. Beberapa daerah yang secara vokal menolak antara lain DPC Partai Gerindra Kabupaten Kampar di Riau, serta DPC Partai Gerindra di Kabupaten Gowa dan Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Artikel Terkait
Antusias Warga Agam Sambut Bantuan Pakaian Pasca Banjir Bandang
Siang Nanti, Jabodetabek Dihantam Hujan Lebat Disertai Petir
Atto 1 Jadi Mesin Penggerak, BYD Cetak 55 Ribu Unit dalam 18 Bulan
Januari 2026, Anak-Anak Aceh Utara Diharapkan Kembali ke Sekolah Pascabanjir