Kenaikan IPM Indonesia ini juga disebut sejalan dengan implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Beberapa capaian konkret program tersebut antara lain:
- Bidang Pendidikan: Revitalisasi 16.698 sekolah dan madrasah serta digitalisasi pembelajaran melalui distribusi 124.253 unit Interactive Flat Panel (IFP).
- Bidang Kesehatan: Layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau 45,5 juta warga dan program skrining massal TBC untuk memperkuat deteksi dini.
Fokus pada Pemerataan di Daerah Tertinggal
Meski capaian nasional ini menggembirakan, Pratikno menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperhatikan tantangan pemerataan. Kemenko PMK akan mengarahkan koordinasi lintas sektor untuk memperkuat daerah-daerah dengan IPM yang masih tertinggal.
Data BPS menunjukkan lima provinsi dengan IPM terendah, yaitu:
- Papua Pegunungan (54,91)
- Papua Tengah (60,64)
- Papua Barat (68,48)
- Papua Selatan (69,54)
- Nusa Tenggara Timur (69,89)
"Masih ada wilayah yang perlu kita dorong bersama. Namun, arah kita sudah jelas, yakni menuju Indonesia yang makin setara, sehat, dan cerdas. Pemerintah hadir untuk semua dan akan terus bekerja agar manfaat pembangunan dirasakan lebih merata," tegas Pratikno.
Ke depan, Kemenko PMK berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan manusia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Capaian IPM 2025 ini diharapkan menjadi pijakan untuk mempercepat pembangunan yang berpusat pada manusia untuk seluruh rakyat Indonesia.
Artikel Terkait
PDI Perjuangan Apresiasi Tradisi Pacuan Kuda Hus & Soroti Potensi Maritim Rote Ndao
HMI Demo Kemenhaj Tuntut Pembatalan Kontrak 2 Syarikah Haji 2026, Ini Alasannya
Muhammadiyah Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasan Penolakannya
Risiko Hukum Lunasi Utang Kereta Cepat Whoosh dengan APBN, Prabowo Diperingatkan