"Semuanya sudah ada posnya. Tidak ada yang mengendap tanpa arah," tegas Dedi.
Pendirian Kuat Pemerintah Pusat
Di sisi lain, Menkeu Purbaya tetap pada pendiriannya. Ia menilai penempatan dana daerah di giro mencerminkan ketidakefisienan dalam pengelolaan kas daerah.
"Bunga giro kecil, ya daerahnya rugi sendiri. Kalau di deposito, minimal masih ada tambahan pendapatan," ungkap Purbaya di Jakarta.
Debat Klasik: Efisiensi vs Fleksibilitas
Polemik ini menyoroti perdebatan klasik antara pemerintah pusat dan daerah mengenai pengelolaan keuangan. Pemerintah pusat mendorong optimalisasi kas, sementara daerah membutuhkan fleksibilitas dalam penyerapan anggaran.
Data nasional menunjukkan bahwa dana pemerintah daerah yang tersimpan di perbankan mencapai ratusan triliun rupiah, dengan penyerapan yang seringkali lambat hingga akhir tahun.
Kesiapan Diaudit dan Transparansi
Dedi Mulyadi menegaskan kesiapan Pemprov Jawa Barat untuk diaudit kapan pun. "Silakan periksa, kami terbuka. Semua tercatat di BI, tidak ada yang disembunyikan," ujarnya.
Dengan nada santai, Dedi mengakhiri pernyataannya: "Kalau simpan di giro dibilang rugi, masa iya harus disimpan di kasur?"
Artikel Terkait
Rp2,6 Triliun Dana Jabar Siap Disalurkan, Gubernur Ungkap Ini Bukan Uang Tidur!
Dana Mengendap Jabar Tembus Triliunan, Dedi Mulyadi Dituding Buang Badan dengan Sidak Aqua!
Mahfud MD Dijuluki Sengkuni Gegara Komentar Pedas Soal Proyek Whoosh Jokowi, Ini Kata Eks Kader PDIP
Gibran Dinilai Cuma Pelengkap? Hensat: Harus Dipaksa Kerja, Kalau Enggak, Buang-buang Duit Negara!