Merespons temuan ini, Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, menyatakan bahwa hal ini merupakan persoalan serius. Jika hal tersebut benar, itu adalah penipuan yang serius bagi konsumen,
ujarnya. Ia menegaskan bahwa pemerintah wajib mengusut tuntas dugaan skandal ini, mengingat Aqua selama ini berpromosi bahwa sumber airnya 100 persen berasal dari air pegunungan murni.
Anam bahkan menyarankan agar pemerintah tidak ragu untuk memberikan sanksi tegas jika dugaan ini terbukti, termasuk mencabut izin usaha Aqua. Pemerintah saya kira tidak perlu takut, karna rakyat akan memberikan dukungan terhadap adanya segala bentuk penipuan kepada konsumen,
tambahnya.
Selain persoalan kejelasan informasi kepada konsumen, Gubernur Dedi Mulyadi juga menyoroti potensi kerusakan lingkungan. Kekhawatiran ini muncul mengingat pabrik Aqua di Subang tersebut disebut memiliki kapasitas produksi yang sangat besar, yaitu mencapai 2 juta lebih liter air per hari. Eksploitasi air tanah dalam skala besar berpotensi menurunkan permukaan air tanah dan merusak keseimbangan lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Temuan sidak Gubernur Jabar ini memunculkan dua isu krusial: pertama, mengenai keakuratan klaim pemasaran yang diduga menyesatkan konsumen, dan kedua, mengenai keberlanjutan lingkungan akibat operasional pabrik. Masyarakat kini menunggu tindak lanjut dan investigasi lebih mendalam dari pihak berwenang untuk mengungkap kebenaran atas temuan ini.
Artikel Terkait
Rp2,6 Triliun Dana Jabar Siap Disalurkan, Gubernur Ungkap Ini Bukan Uang Tidur!
Dana Mengendap Jabar Tembus Triliunan, Dedi Mulyadi Dituding Buang Badan dengan Sidak Aqua!
Mahfud MD Dijuluki Sengkuni Gegara Komentar Pedas Soal Proyek Whoosh Jokowi, Ini Kata Eks Kader PDIP
Gibran Dinilai Cuma Pelengkap? Hensat: Harus Dipaksa Kerja, Kalau Enggak, Buang-buang Duit Negara!