MURIANETWORK.COM - Pengamat politik dari Universitas Nasional (UNAS), Selamat Ginting, mengungkap makna di balik arahan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada relawannya untuk mendukung pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto-Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dua periode.
Menurut Selamat Ginting, ada motif dan siasat politik di balik pernyataan Jokowi tersebut, yakni untuk mempertahankan Gibran, putra sulungnya, agar tetap berada di lingkaran kekuasaan.
Selain itu, dosen program studi Ilmu Komunikasi di UNAS dengan bidang keahlian jurnalisme tersebut menilai pernyataan Jokowi bisa menimbulkan tekanan terhadap Prabowo.
Kemudian, Selamat menyebut Jokowi juga ingin menunjukkan bahwa dia masih memiliki pengaruh meski tak lagi menjabat sebagai Presiden RI.
"Ya, tentu saja ini ada motif politik ya," kata Selamat, dikutip dari tayangan Bola Liar yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (27/9/2025).
"Karena saya ilmuwan politik, tentu saja dari perspektif politik, dia ingin mengunci bahwa Gibran itu harus tetap berada di dalam radar kekuasaan," tambahnya.
"Bukan hanya hingga 2029 sampai 2034, sekaligus sebenarnya Jokowi juga ingin menunjukkan pada publik bahwa dia masih punya pengaruh politik yang sangat kuat pasca-lengser 2024," papar Selamat.
Menurut Selamat Ginting, motif maupun siasat politik ini justru bisa menjadi tekanan bagi Prabowo Subianto.
"Ini menunjukkan bahwa Jokowi itu sedang melakukan siasat politik," kata Selamat.
"Siasat politik itu bisa diartikan bahwa dia ingin mengunci lawan-lawan politik atau kawan-kawan politiknya bahwa Gibran itu harus tetap dalam radar kekuasaan," sambungnya.
"Dan ini juga artinya menekan Presiden Prabowo agar tetap menggunakan Gibran untuk periode selanjutnya," ujarnya.
Kemudian, Selamat menilai arahan dukungan Prabowo-Gibran dua periode ini justru bisa membuat Prabowo tidak nyaman karena masih terlalu dini.
"Nah, ini tentu saja membuat Presiden Prabowo tidak nyaman. Mengapa tidak nyaman? Karena, kalau orang Betawi bilang kira-kira 'Belanda masih jauh,'" tutur Selamat.
Arah Politik Jokowi
Sebagai informasi, setelah turun dari kursi Presiden RI periode 2014-2019 dan 2019-2024. Jokowi telah mengungkap arah politiknya.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan dukungan kepada pemerintahan Prabowo–Gibran, tak hanya untuk satu periode, tetapi dua periode sekaligus.
Bahkan, Jokowi terang-terangan mengaku sudah lama memberikan arahan kepada relawannya untuk melakukan hal yang sama.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025), dilansir TribunSolo.
"Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode," tambahnya.
Dengan statement ini, Jokowi beserta kaum relawannya akan kembali mendukung duet Prabowo–Gibran di pemilihan presiden atau Pilpres yang akan datang, yakni Pilpres 2029.
Pernyataan Jokowi ini terlontar ketika pemerintahan Prabowo–Gibran belum genap berusia satu tahun, dan Pilpres 2029 masih empat tahun lagi.
Memotong Jalur Koalisi
Selamat Ginting juga menilai, dengan mengarahkan relawan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode, Jokowi justru dapat memotong jalur partai koalisi yang akan datang.
Sebab, banyak kemungkinan dalam dunia politik. Bisa jadi yang ada di luar koalisi nanti digandeng atau sebaliknya.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tandatangani Rehabilitasi untuk 2 Guru Luwu Utara: Pemulihan Nama Baik
Roy Suryo Klaim Foto di Ijazah Jokowi Adalah Dumatno, Ini Faktanya
Viral Klaim Rustam Effendi: Anak Dumatno Akui Foto di Ijazah Jokowi Milik Ayahnya?
MAI Ancam Laporkan Polda Sumbar ke Tim Reformasi Polri Terkait Tambang Ilegal di Solok