KACAU! Legislator Ungkap Dugaan 5.000 Dapur MBG Fiktif: Lokasi Terdaftar, Tak Dibangun

- Jumat, 19 September 2025 | 14:15 WIB
KACAU! Legislator Ungkap Dugaan 5.000 Dapur MBG Fiktif: Lokasi Terdaftar, Tak Dibangun


Sebab, dia mengatakan program MBG telah menyerap anggaran cukup besar.


"Dengan porsi anggaran sebesar itu, transparansi dan akuntabilitas mutlak diperlukan," tegasnya.


"Ribuan titik dapur yang mangkrak bukan sekadar soal teknis, melainkan menyangkut hak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan asupan gizi yang layak sesuai mandat program," lanjutnya.


Lebih lanjut, Nurhadi menyoroti lemahnya mekanisme verifikasi dan pengawasan lapangan sejak awal. 


urhadi pun mempertanyakan penjelasan BGN terkait lokasi yang belum dibangun dapur untuk program MBG, namun sudah tercatat.


"Bagaimana mungkin ribuan lokasi sudah terdaftar, tetapi tidak menunjukkan progres pembangunan meski melewati tenggat waktu 45 hari," ujarnya.


"Sistem yang longgar membuka celah terjadinya praktik percaloan, dominasi investor besar, hingga penyalahgunaan dana publik, seperti temuan dugaan 'konglomerasi yayasan' oleh lembaga pemantau independen," sambung Nurhadi.


Selain itu, Nurhadi juga meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit kinerja dan keuangan. Menurutnya, jika terbukti ada penyimpangan, maka wajib ditindak tegas.


"Program MBG adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa, bukan proyek yang boleh dijadikan ajang bisnis. Setiap keterlambatan pembangunan dapur berarti keterlambatan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia," ucap Nurhadi.


"Keberhasilan program tidak boleh hanya diukur dari jumlah dapur terbangun, melainkan dari kualitas makanan yang benar-benar sampai ke meja anak-anak sekolah," imbuh dia.


Sumber: Detik

Halaman:

Komentar