Hendropriyono mengatakan pihak luar yang dimaksud berasal dari non-state actors dengan pengaruh besar terhadap kebijakan negara.
“Sebetulnya non-state. Tapi pengaruhnya sangat besar kepada kebijakan dari negaranya. Kebijakannya itu langkah-langkahnya kita baca selalu pas dengan usulan dari non-state," terangnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan sejumlah nama besar kapitalis dunia yang diduga berkaitan seperti George Soros, George Tenet, David Rockefeller, dan Michael Bloomberg.
"Non-state tapi isinya George Soros, George Tenet, David Rockefeller, Bloomberg. Baca sendirilah kaum kapitalis begitu. Itu yang usul,” paparnya.
Menurutnya, tujuan aktor-aktor tersebut tidak jauh berbeda dengan kolonialisme klasik, hanya saja metode yang digunakan lebih halus.
“Tujuannya kan sama saja. Dari dulu juga maunya menjajah. Tapi kan caranya lain. Dulu kan pakai peluru, pakai bom. Kalau kita masih diam saja ya habis kita,” tegas Hendropriyono.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa menolak kenaikan tunjangan anggota DPR berakhir ricuh pada Senin siang hingga sore.
Massa yang terdiri dari pelajar hingga masyarakat terlibat lempar batu hingga pembakaran sepeda motor warga.
Situasi baru mereda setelah aparat gabungan TNI-Polri menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
DPR Dapat Rp702 Juta Buat Libur, Ternyata Ini yang Bikin Mereka Rela Tunjangan Rumah Dihapus!
Prabowo vs Geng Solo: Benarkah Rakyat Sudah Muak dengan Para Pejabat?
Prof Ikbar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Orang Tak Lulus SMP Bisa Jadi Wapres!
Ijazah Jokowi & Gibran Palsu? Iwan Fals Bongkar Fakta Mengejutkan!