Pengamat Politik & Militer: Jokowi Layak Diduga Lakukan Kejahatan Negara, Dia Melecehkan Kedaulatan Rakyat!

- Jumat, 01 Agustus 2025 | 15:30 WIB
Pengamat Politik & Militer: Jokowi Layak Diduga Lakukan Kejahatan Negara, Dia Melecehkan Kedaulatan Rakyat!




MURIANETWORK.COM - Dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi kembali disorot. 


Kali ini, Pengamat Politik dan Militer, Selamat Ginting, buka suara dan menyampaikan pernyataan tegas.


Dikatakan Ginting, penyelesaian kasus dugaan ijazah palsu Jokowi harus dikawal serius oleh publik.


Ia bahkan mendorong agar kasus ini diselidiki hingga tuntas, termasuk memproses pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bila ditemukan pelanggaran serius.


"Ikut mendorong penyelesaian kasus-kasus dugaan ijazah palsu dan juga pemakzulan terhadap Gibran," ujar Ginting saat hadir dalam podcast Abraham Samad, dikutip pada Jumat (1/8/2025).


Ginting menyebut, dugaan ijazah palsu bukan sekadar persoalan administrasi, tetapi masuk dalam kategori kejahatan serius terhadap konstitusi.


"Patut diduga Jokowi melakukan kejahatan di dalam kasus dugaan ijazah palsu," tegasnya.


Menanggapi munculnya reuni mendadak yang disebut-sebut membuktikan keaslian ijazah Jokowi, Ginting justru curiga dan menganggap hal itu tidak menyelesaikan masalah.


"Dengan adanya reuni tiba-tiba dan dadakan itu, bukan berarti menghapus dugaan ijazah palsu ini," sambungnya.


Ia menilai, kasus dugaan ijazah palsu Jokowi adalah bentuk nyata dari penghinaan terhadap kedaulatan rakyat Indonesia.


"Dugaan ijazah palsu Jokowi ini tentu saja kejahatan terhadap konstitusi. Juga ini pelecehan terhadap kedaulatan rakyat. Jika itu terbukti, melawan Jokowi adalah perjuangan moral," tandas Ginting.


Sebelumnya,Faizal Assegaf, turut memberikan komentarnya terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.


Dikatakan Faizal, kampus kebanggaan Yogyakarta itu kini justru kehilangan marwah intelektualnya karena terlalu dalam terlibat dalam pusaran kekuasaan.


"Karena dokumen jahanam inilah maka rakyat boleh dong mempertanyakan reputasi dari universitas ini," kata Faizal di X @faizalassegaf (31/7/2025).


Faizal menuding UGM seakan memiliki relasi khusus dengan lingkaran kekuasaan Jokowi.


Ia menyebut beberapa tokoh utama di kabinet berasal dari kampus tersebut.


"Di era kekuasaan Jokowi itu terlalu banyak perwakilan dari UGM. Ada Mahfud MD, Pratikno, dan lain-lain. Jangan-jangan ada panggung belakang sandiwara," sindirnya.


Faizal bahkan menyamakan situasi UGM saat ini layaknya kebun binatang, tempat kumpulan makhluk yang kehilangan akal sehat dalam merespons isu ijazah Jokowi.


"Kebun binatang itu kan kumpulan hewan yang tidak bernalar. Kalau lobi-lobi kekuasaan, alumni-alumni UGM jago," cetusnya.


Lebih lanjut, ia menyinggung adanya tekanan psikologis di lingkungan internal kampus yang membuat warga UGM bungkam soal isu yang telah menyeret nama baik kampus mereka.


"Dalam kasus ijazah palsu itu ada semacam perbudakan psikologi. Hampir seluruh warga UGM yang masih aktif dalam struktur diam," ucap Faizal.


Tak main-main, Faizal menyarankan agar kampus tersebut dibubarkan saja jika tidak mampu memberikan kejelasan atas satu lembar dokumen yang menurutnya penuh misteri.


"Kalau masalah satu lembar ijazah yang berakibat fatal dan harus diselesaikan alat negara, menurut saya UGM dibubarkan saja!" tegasnya.



Sumber: Fajar

Komentar