MURIANETWORK.COM -Pengamat politik Ray Rangkuti menyoroti kehadiran Menteri UMKM Maman Abdurrahman, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat 4 Juli 2025.
Kehadiran Maman ke lembaga antirasuah itu untuk mengklarifikasi surat berkop Kementerian UMKM yang meminta para duta besar Indonesia di Eropa mendampingi istri Maman, Agustina Hastarini, selama melakukan kunjungan ke Eropa.
Ray menyebut klarifikasi yang disampaikan memuat dua poin penting. Pertama, bahwa seluruh pembiayaan perjalanan istri Menteri bersumber dari dana pribadi, bukan dari anggaran negara.
Kedua, surat permohonan pendampingan yang beredar tersebut diterbitkan tanpa sepengetahuan dan bukan atas perintah sang Menteri.
Namun, menurut Ray, penjelasan tersebut justru mempertegas bahwa surat itu memang benar adanya.
“Surat itu tidak dibantah hoaks misalnya, dengan menyatakan surat itu tidak berdasarkan perintah beliau, tidak berdasarkan pengetahuan beliau, tentu saja surat itu benar adanya,” ujarnya seperti dikutip redaksi melalui video yang diunggah di Facebook, Minggu 6 Juli 2025.
Ray juga mengaitkan kasus ini dengan peristiwa serupa yang pernah terjadi pada awal pembentukan Kabinet Prabowo. Saat itu, Menteri Desa, Yandri Susanto, juga dikritik karena penggunaan kop surat kementerian untuk undangan acara kekeluargaan.
Klarifikasi yang disampaikan pun serupa, yakni bahwa surat tersebut diterbitkan tanpa sepengetahuan dan tanpa perintah dari sang Menteri.
“Kalau surat itu bukan berdasarkan perintah dan tidak berdasarkan pengetahuan sang menteri maka atas dasar apa staf-staf ini mengeluarkan surat?" tanya Ray.
Ia menekankan pentingnya evaluasi di internal kementerian atas kejadian ini. Menurutnya, jika tidak ada tindak lanjut atau sanksi yang diberikan, maka dikhawatirkan peristiwa serupa akan terus terulang.
Ray turut menyayangkan bahwa peristiwa ini justru dilakukan oleh menteri-menteri muda yang seharusnya membawa semangat perubahan.
"Sangat disayangkan anak muda yang masuk dalam anggota kabinet Prabowo tidak mencerminkan satu perilaku politik baru yang betul-betul sangat sensitif terhadap penggunaan kekuasaan," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Meragukan! Alibi Menteri UMKM Tak Beri Perintah soal Surat Istri ke Luar Negeri
Ditengah Polemik Pemakzulan Gibran, Bamsoet Dukung Wacana Wapres Diusulkan Presiden dan Ditetapkan MPR
Bukan Sembarang Prediksi, Dokter Tifa Ungkap Hitungan Matematika AHY Jadi Presiden 2029!
Mayjen TNI Soenarko: Pemimpin Tolol Seperti Gibran Rawan Jadi Boneka Kelompok Tertentu!