MURIANETWORK.COM - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, turut memberikan komentarnya terkait sosok Dedi Mulyadi yang belakangan ini mencuri perhatian publik.
Dikatakan Armando, setelah berakhirnya masa pemerintahan Jokowi, Dedi Mulyadi muncul sebagai tokoh yang bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga memperoleh popularitas luar biasa.
“Sekarang Kang Dedi bukan hanya fenomenal, tapi dia juga menjadi sangat populer,” ujar Ade dikutip dari Channel YouTube @Indonesia Lawyer Club (25/5/2025).
Ia bahkan menyebut ada warga dari luar Jawa Barat yang secara terbuka menyampaikan keinginan agar Dedi dipindahkan ke daerah mereka karena merasa lebih membutuhkan sosok seperti dia.
“Ada orang-orang, masyarakat biasa dari luar Jawa Barat yang bilang saya minta Pak Kapolri tangkap aja lah Kang Dedi itu. Kirim ke daerah Aceh, karena Kang Dedi yang lebih kami butuhkan,” katanya.
Tak hanya itu, Ade juga menyentil sejumlah pejabat daerah yang dinilai kurang tanggap dalam menghadapi bencana atau isu masyarakat.
Ia menyinggung nama Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Jakarta sebagai perbandingan terhadap pendekatan langsung Dedi Mulyadi ke masyarakat.
“Bahkan Ibu Khofifah yang saya hormati, ada juga yang bilang ganti sajalah ibu ini. Di Jakarta bilang, gantian lah sama Pak Pramono. Hanya lihat banjir dari kejauhan. Kan ada tuh Rano Karno yang naik perahu videonya. Kang Dedi dia betul-betul hadir di tengah air, sampah segala macam,” ungkapnya.
Ade juga menyinggung bagaimana pesan moral yang disampaikan Dedi mampu menyentuh hati banyak orang, termasuk anak-anak.
“Apalagi ada video yang meminta anak-anak nurut kepada orangtua, itu ketika disampaikan betul-betul sampai (ke hati anak-anak),” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa Dedi Mulyadi telah melalui berbagai jenjang politik dan pemerintahan yang membentuk karakter kepemimpinannya saat ini.
“Saya harus ingatkan, Dedi ini adalah mula-mula DPRD, naik jadi Wakil Bupati, Bupati, terus maju Gubernur, kalah kan yah? Tapi jadi anggota DPR lagi,” jelasnya.
Dalam penilaiannya, Dedi adalah figur yang tak lagi ingin terjebak dalam prosedur birokrasi yang rumit dan lamban.
Ia bahkan membandingkan gaya kepemimpinan Dedi dengan sosok Ahok, meski menyebut Dedi lebih berani bertindak.
“Gaya dia menurut saya, sudah terlalu lama capek dengan birokrasi yang berbelit-belit. Saya mengingatkan pada Ahok, tapi dia lebih dari Ahok, betul-betul yang dia mau, dia lakukan. Kalau bahasa kepemimpinan, dia adalah orang yang merasa tahu apa yang akan dilakukan,” kuncinya.
Artikel Terkait
DPR Dapat Rp702 Juta Buat Libur, Ternyata Ini yang Bikin Mereka Rela Tunjangan Rumah Dihapus!
Prabowo vs Geng Solo: Benarkah Rakyat Sudah Muak dengan Para Pejabat?
Prof Ikbar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Orang Tak Lulus SMP Bisa Jadi Wapres!
Ijazah Jokowi & Gibran Palsu? Iwan Fals Bongkar Fakta Mengejutkan!