Mensesneg: Belum Ada Pembahasan Soal Reshuffle, Presiden Fokus Evaluasi Kinerja

- Jumat, 23 Mei 2025 | 17:45 WIB
Mensesneg: Belum Ada Pembahasan Soal Reshuffle, Presiden Fokus Evaluasi Kinerja


MURIANETWORK.COM - Isu perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat dalam beberapa hari terakhir. 

Namun, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan resmi terkait hal tersebut di lingkup Istana.

"Alhamdulillah sampai hari ini belum ada pembahasan mengenai reshuffle, belum ada," ujar Prasetyo kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 23 Mei 2025. 

Meski demikian, Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja para menterinya. Evaluasi ini menjadi bagian penting dalam memastikan roda pemerintahan berjalan efektif.

"Secara rutin beliau melakukan monitoring, mengevaluasi kinerja seluruh pembantu-pembantu beliau di Kabinet Merah Putih," ucapnya.

Beberapa sektor bahkan mendapatkan catatan positif dari Presiden, seperti sektor pangan dan energi. Prasetyo menyebut, produksi pangan nasional saat ini berada pada level tertinggi sepanjang sejarah.

"Misalnya teman-teman yang membantu beliau di bidang pangan, ini kan dalam sejarah kita bernegara, alhamdulillah kita berhasil mencapai prestasi yang luar biasa. Stok cadangan beras di tangan pemerintah yang dikerjakan oleh teman-teman di Bulog itu sudah mencapai di atas 3,5 juta ton," jelasnya.

Sementara itu, di sektor energi, Indonesia mencatat peningkatan dalam lifting minyak, yang sebagian besar merupakan hasil dari optimalisasi sumber daya dalam negeri.

"Dan insyaallah bulan depan akan ada satu kilang lagi yang kita akan, sudah menghasilkan. Sudah menghasilkan akan ada penambahan mencapai 30 ribu barrel lagi per hari," tambahnya.

Namun demikian, Prasetyo juga mengakui bahwa masih ada catatan untuk perbaikan di beberapa kementerian. Presiden, menurutnya, selalu mengimbau para menteri untuk fokus bekerja dan berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan ke publik agar tidak menimbulkan keresahan.

"Kami semua diimbau oleh Bapak Presiden untuk fokus bekerja, memberikan manfaat bagi masyarakat. Dan dimohon diimbau untuk menghindari menyampaikan sesuatu yang bersifat dapat menimbulkan, ya mungkin istilahnya bisa menimbulkan kegaduhan atau menimbulkan perasaan tidak enak kepada pihak lain, kepada institusi lain, dan terutama kepada masyarakat," katanya.

Terkait kemungkinan reshuffle jika ada menteri yang dianggap melanggar imbauan Presiden, Prasetyo menyatakan bahwa tidak semua kesalahan akan langsung berujung pada perombakan kabinet.

"Belum tentu sesuatu yang disampaikan kurang pas itu sudah pasti kinerjanya tidak baik. Artinya, nggak langsung melanggar kemudian akan dilakukan reshuffle, enggak seperti itu," tandasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Presiden menyampaikan imbauan kepada para menterinya melalui berbagai jalur, termasuk Mensesneg, Sekretaris Kabinet, dan Menteri Koordinator.

"Biasanya beliau (Prabowo)menggunakan jalur melalui Menteri Koordinator, jadi di bawah Kementerian Koordinator, diminta untuk kompak di masing-masing kementerian di bawah koordinasinya," tandasnya.

Sumber: rmol

Komentar