Muncul Album Alumni UGM Berisi Foto Jokowi, Tempat Lahirnya Disorot, Roy Suryo Makin Terancam?

- Rabu, 21 Mei 2025 | 21:00 WIB
Muncul Album Alumni UGM Berisi Foto Jokowi, Tempat Lahirnya Disorot, Roy Suryo Makin Terancam?




MURIANETWORK.COM - Polemik dugaan ijazah palsu milik Presiden RI ke-7, Jokowi masih terus bergulir di kepolisian.


Di sisi lain, seiring perkembangan kasusnya, kini muncul album alumni UGM yang berisi foto Jokowi.


Dalam album tersebut foto Jokowi yang terpampang sama dengan foto pada ijazah yang dipersoalkan Roy Suryo dkk.


Pada album alumni bersampul kuning itu, foto Jokowi berjejer bersama para lulusan UGM lainnya.


Namun, pada album tersebut tertulis biodata Jokowi, termasuk tempat lahirnya yang jadi sorotan.


Pada album alumni itu tertulis nama Joko Widodo yang lahir di Solo tanggal 21 Juni 1961. Tertulis pula Jokowi merupakan lulusan SMA 6 Surakarta.


Pada bagian depan album itu tertulis 'Album Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada'.


Kemudian ada pula tulisan tahun album itu diterbitkan, yakni 'Peringatan 25 tahun Fakultas Kehutanan UGM 23 Agustus 1988'.


Saat dibandingkan dengan ijazah Jokowi yang beredar, ada perbedaan tempat kelahiran.


Rupanya di ijazah Jokowi yang ada di media sosial tertulis tempat kelahiran di Surakarta. Sementara pada album alumni tertulis lahir di Solo.


"Beda yah dengan ijazah tadi, ijazah tadi di Surakarta lahirnya," kata Pakar Hukum Pidana Univ Al Azhar Indonesia, Prof Suparji Ahmad.


Menanggapi itu, Analis Komunikasi Publik Hendri Satrio mengatakan kalau Solo dan Surakarta sama saja.


"Bukannya Solo adalah Surakarta, Surakarta adalah solo gak sih?" kata Hendri Satrio dikutip dari Youtube TV One, Rabu (21/5/2025).


Namun ia tidak bisa memastikan secara hukum apakah Surakarta dan Solo itu berbeda.


Hendri Satrio menilai, Jokowi percaya diri bahwa ijazahnya itu asli, begitu juga dengan UGM.


"Pak Jokowi PD kelihatannya. UGM juga tadi saya bilang kepala jadi kaki, kaki jadi kepala dia bilang itu harus asli tuh. Kalau enggak repot UGM-nya," kata dia.


Ia juga menilai bahwa Jokowi nyaman dengan isu ini, dan merasa bisa membuktikan keaslian ijazahnya.


"Sekarang ada buku tahunannya tuh. Ya udah selesai kan. Kalau dia ya udah dia berjalan aja dengan asyiknya," ungkapnya.


Bahkan menurut dia, jika terbukti asli, itu bisa jadi senjata Jokowi untuk menarik kembali kepercayaan publik.


"Nanti ujungnya pada saat itu dibuktikan asli dan dia bisa menekan saya selama ini dizalimi. Saya sedih sekali. Sedih sekali," kata dia.


Hendri juga mengatakan bahwa isu ini sarat akan kepentingan politik, baik bagi Jokowi dan pihak yang menuding ijazahnya palsu.


"Jadi ini masalahnya dua-duanya sedang menikmati cat walk nih. Nanti ujungnya kita lihat aja. Tapi ini semua adalah peristiwa politik. Kalau peristiwa politik pasti ada maksud dan tujuan. Apa itu? Kepentingan ujungnya," tandasnya.


TAGS


Sementara itu, Roy Suryo dalam tayangan di Youtube iNews bersikukuh bahwa ijazah Jokowi palsu.


Ia mendadak menyentil pihak UGM yang mengeluarkan ijazah Jokowi.


Roy menuding pihak UGM mengaburkan sejarah soal dekan di Fakultas Kehutanan.


"UGM saja tega menghilangkan atau menghapus daftar riwayat hidup Prof Dr Ir Ahmad Soemitro setelah wafat 13 tahun kemudian dikoreksi, UGM tega banget ini," ujar Roy Suryo.


Diungkap Roy, ia punya bukti bahwa UGM telah mengganti nama dekan yang asli demi ijazah Jokowi.


Sebab yang diketahui Roy Suryo, dekan saat Jokowi lulus dari UGM itu adalah Achmad Sumitro.


Tapi yang tertera di ijazah Jokowi adalah dekannya Soenardi Prawirohatmodjo.


"Jadi tadinya Prof Dr Ir Achmad Sumitro itu adalah dekan di Fakultas Kehutanan UGM selama 3 periode tahun 71 sampai 88. Tapi karena di skripsi yang disebut punya Jokowi itu ternyata dekannya beda, kemudian sepeninggal Prof Dr Ir Achmad Sumitro 13 tahun setelahnya UGM meralat itu. Tapi UGM lupa bahasa inggrisnya tidak diralat. Jadi lain kali kalau mau utak-utik agak pintar dikit UGM," pungkas Roy Suryo.


Lantaran hal itu, Roy pun menuduh UGM telah mengubah sejarah demi Jokowi.


"Jadi dihapus sejarahnya seolah-olah tahun 85 dekannya bukan Prof Dr Ir Achmad Sumitro. Ada di ugm.ac.id. Artinya UGM pun tega mengubah sejarah yang seharusnya itu tidak dilakukan hanya demi mengikuti ijazah yang mungkin salah tulis," imbuh Roy.


Mendengar tuduhan baru dari Roy Suryo, raut wajah Yakup berubah tegang.


Ngeri dengan tuduhan tersebut, Yakup menyebut ucapan Roy Suryo barusan soal UGM itu sangat berbahaya.


"Klaim yang barusan disampaikan Roy Suryo ini sangat berbahaya," ujar Yakup Hasibuan.


"Memang berbahaya," timpal Roy.


"Dan berpotensi merugikan banyak sekali pihak. Sehingga saya rasa yang berhak untuk menjawab ini dan klarifikasi secepatnya adalah UGM. Ini klaimnya enggak main-main, menuduh institusi yang kita banggakan dan percayai di Indonesia, melakukan hal-hal yang disampaikan Mas Roy Suryo," kata Yakup.


Sumber: Tribun

Komentar