Dulu Dituding Menculik, Kini Pegang Jabatan: Tim Mawar Bangkit di Era Prabowo!

- Rabu, 21 Mei 2025 | 13:15 WIB
Dulu Dituding Menculik, Kini Pegang Jabatan: Tim Mawar Bangkit di Era Prabowo!




MURIANETWORK.COM - Penempatan sejumlah mantan anggota Tim Mawar dalam posisi strategis di pemerintahan mendadak mencuat di publik.


Kali ini datang dari pegiat media sosial dengan akun Murtadha One, yang menyebut Presiden Prabowo Subianto tengah membentuk geng kekuasaan.


Setelah Jokowi yang sebelumnya dikenal dengan geng Solo, kini Prabowo disebut membentuk geng melalui figur-figur lama yang pernah terkait dalam operasi penculikan aktivis 1998.


Murtadha menyebut beberapa nama yang saat ini menjabat di berbagai lembaga negara.


"Eks Tim Mawar di era Prabowo, Untung Budiharto, Komut Transportasi Jakarta. Dadang Hendrayudha, Deputi di BGN. Yulius Selvanus, Gubernur Sulut. Nugroho Sulistyo Budi, Kepala BSSN. Dan, Djaka Budi Utama pun bakal menyusul,” tulisnya.


Murtadha juga mengingatkan kembali bahwa Tim Mawar adalah satuan khusus dari Kopassus yang diduga kuat terlibat dalam penculikan dan penghilangan paksa para aktivis pro-demokrasi menjelang kejatuhan Orde Baru pada 1998.


“Terdapat 14 aktivis yang ditangkap oleh Tim Mawar, tetapi sembilan di antaranya berhasil dipulangkan,” tambahnya.


Ia menyinggung bahwa sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo telah memberi ruang bagi sejumlah eks Tim Mawar di Kemenhan.


Beberapa nama yang disebut antara lain Brigjen Dadang Hendrayudha, Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan Brigjen (Purn) Yulius S. Yulius, Kabainstrahan Kemenhan Mayjen Fauzambi Syahrul Multhazar, Kasatwas Unhan dan Mayjen (Purn) Chairawan K. K. Nusyirwan sebagai Asisten Khusus.


Nama lainnya, seperti Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Politik Kemenhan, sementara Mayjen TNI Untung Budiharto pernah dipercaya sebagai Pangdam Jaya sebelum kini menjadi Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta.


👇👇



Istilah “Geng Solo” digunakan untuk menggambarkan para pejabat tinggi di lingkungan TNI, Polri, hingga pemerintahan yang memiliki kesamaan latar belakang, pernah bertugas di Surakarta atau Kota Solo, wilayah yang juga menjadi pijakan awal karier politik mantan Presiden Jokowi.


Tercatat setidaknya tujuh perwira tinggi baik yang masih aktif maupun yang telah purna tugas berasal dari lingkungan TNI dan Polri, dengan pangkat mulai dari jenderal bintang dua hingga bintang empat.


Salah satunya adalah Marsekal Madya Mohamad Tonny Harjono yang baru saja diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang telah pensiun.


Penunjukan Tonny dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2024, yang ditandatangani pada 25 Maret 2024.


Nama pertama yang mencuat dalam “Geng Solo” adalah Hadi Tjahjanto. 


Ia dikenal pernah mendampingi Jokowi ketika masih menjabat Wali Kota Surakarta, saat itu sebagai Komandan Lanud Adi Soemarmo (2010–2011) dengan pangkat kolonel.


Karier Hadi melonjak pesat setelah Jokowi menjadi presiden. 


Pada 2017, Hadi ditunjuk sebagai KSAU dan hanya setahun kemudian, ia menduduki posisi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.


Letjen TNI Widi Prasetijono juga termasuk dalam lingkaran ini. 


Ia pernah menjabat sebagai Komandan Kodim 0735/Surakarta (2011–2012) ketika Jokowi masih menjadi Wali Kota.


Widi kemudian dipercaya sebagai ajudan presiden pada 2014–2016. Setelahnya, ia menapaki berbagai posisi strategis di tubuh TNI AD, mulai dari Danrem 074/Warastratama hingga Kasdam IV/Diponegoro.


Sosok berikutnya adalah Jenderal Agus Subiyanto, Panglima TNI saat ini. Agus pernah memimpin Kodim 0735/Surakarta dan turut merasakan masa awal kepemimpinan Jokowi di Solo.


Karier militernya meroket setelah Jokowi menjadi presiden, termasuk menjabat Komandan Korem 061/Suryakencana dan Komandan Paspampres.


Di kepolisian, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang kini menjabat sebagai Kapolri juga punya rekam jejak di Solo. 


Ia pernah menjadi Kapolres Kota Surakarta pada 2011 dan dikenal dekat dengan Jokowi sejak masa itu.


Di bawah pemerintahan Jokowi, Listyo menjabat sebagai ajudan presiden dan kemudian menduduki posisi-posisi penting seperti Kapolda Banten, Kadiv Propam, dan Kabareskrim sebelum dilantik sebagai Kapolri pada 2021.


Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, juga masuk dalam daftar. Ia pernah menjabat Wakapolres Surakarta (2011) dan kemudian menjadi Kapolres di kota yang sama pada 2015.


Setelah itu, kariernya terus naik hingga menduduki posisi tertinggi kepolisian di Jawa Tengah sejak 2020.


Nama terakhir dalam barisan ini adalah Nana Sudjana, Pj Gubernur Jawa Tengah yang sebelumnya menjabat Kapolrestabes Surakarta pada 2010.


Ia pernah menjabat sejumlah posisi strategis, seperti Kapolda NTB, Metro Jaya, Sulut, dan Sulsel. 


Kini, ia juga mengemban amanah sebagai Inspektur Utama di Sekretariat Jenderal DPR RI.


Sumber: Fajar

Komentar