MURIANETWORK.COM - Penempatan sejumlah mantan anggota Tim Mawar dalam posisi strategis di pemerintahan mendadak mencuat di publik.
Kali ini datang dari pegiat media sosial dengan akun Murtadha One, yang menyebut Presiden Prabowo Subianto tengah membentuk geng kekuasaan.
Setelah Jokowi yang sebelumnya dikenal dengan geng Solo, kini Prabowo disebut membentuk geng melalui figur-figur lama yang pernah terkait dalam operasi penculikan aktivis 1998.
Murtadha menyebut beberapa nama yang saat ini menjabat di berbagai lembaga negara.
"Eks Tim Mawar di era Prabowo, Untung Budiharto, Komut Transportasi Jakarta. Dadang Hendrayudha, Deputi di BGN. Yulius Selvanus, Gubernur Sulut. Nugroho Sulistyo Budi, Kepala BSSN. Dan, Djaka Budi Utama pun bakal menyusul,” tulisnya.
Murtadha juga mengingatkan kembali bahwa Tim Mawar adalah satuan khusus dari Kopassus yang diduga kuat terlibat dalam penculikan dan penghilangan paksa para aktivis pro-demokrasi menjelang kejatuhan Orde Baru pada 1998.
“Terdapat 14 aktivis yang ditangkap oleh Tim Mawar, tetapi sembilan di antaranya berhasil dipulangkan,” tambahnya.
Ia menyinggung bahwa sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo telah memberi ruang bagi sejumlah eks Tim Mawar di Kemenhan.
Beberapa nama yang disebut antara lain Brigjen Dadang Hendrayudha, Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan Brigjen (Purn) Yulius S. Yulius, Kabainstrahan Kemenhan Mayjen Fauzambi Syahrul Multhazar, Kasatwas Unhan dan Mayjen (Purn) Chairawan K. K. Nusyirwan sebagai Asisten Khusus.
Nama lainnya, seperti Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Politik Kemenhan, sementara Mayjen TNI Untung Budiharto pernah dipercaya sebagai Pangdam Jaya sebelum kini menjadi Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta.
👇👇
EKS TIM MAWAR DI ERA PRABOWO
~Untung Budiharto: Komut Transportasi Jakarta
~ Dadang Hendrayudha: Deputi di BGN
~ Yulius Selvanus: Gubernur Sulut
~Nugroho Sulistyo Budi: Kepala BSSN
Dan Djaka Budi Utama pun bakal menyusul pic.twitter.com/M8QpfBeI7W
Istilah “Geng Solo” digunakan untuk menggambarkan para pejabat tinggi di lingkungan TNI, Polri, hingga pemerintahan yang memiliki kesamaan latar belakang, pernah bertugas di Surakarta atau Kota Solo, wilayah yang juga menjadi pijakan awal karier politik mantan Presiden Jokowi.
Tercatat setidaknya tujuh perwira tinggi baik yang masih aktif maupun yang telah purna tugas berasal dari lingkungan TNI dan Polri, dengan pangkat mulai dari jenderal bintang dua hingga bintang empat.
Salah satunya adalah Marsekal Madya Mohamad Tonny Harjono yang baru saja diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang telah pensiun.
Penunjukan Tonny dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2024, yang ditandatangani pada 25 Maret 2024.
Artikel Terkait
DPR Dapat Rp702 Juta Buat Libur, Ternyata Ini yang Bikin Mereka Rela Tunjangan Rumah Dihapus!
Prabowo vs Geng Solo: Benarkah Rakyat Sudah Muak dengan Para Pejabat?
Prof Ikbar Bongkar Bahaya Legacy Jokowi: Orang Tak Lulus SMP Bisa Jadi Wapres!
Ijazah Jokowi & Gibran Palsu? Iwan Fals Bongkar Fakta Mengejutkan!