MURIANETWORK.COM -Peta politik di Jawa Tengah berubah drastis. Pelantikan Sudaryono menjadi Wakil Menteri (Wamen) Pertanian, diduga kuat sebagai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamankan calon kuatnya untuk menjadi pemimpin baru di wilayah ini.
Sebab, Sudaryono alias Mas Dar yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini sebelumnya digadang sebagai calon kuat pengganti Ganjar Pranowo, yang notabene politikus PDIP.
Pengamat politik sekaligus pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai, pelantikan Mas Dar diambil untuk mengamankan kandidat yang didukung Jokowi agar bisa menang dan menjadi Gubernur Jateng.
"Pak Jokowi ingin mengamankan jagoannya supaya menang dan menjadi gubernur Jateng. Supaya Pak Prabowonya enggak marah kali ya, Pak Daryono memang orang dekatnya Pak Prabowo yang sudah disiapkan lama, dan calon kuat juga di Jateng," kata Hendri usai menjadi narasumber Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2023 di Hotel Santika Kota Semarang, Jumat (19/7).
Menurut Hendri, ada dua calon yang disokong Jokowi pada Pilgub Jateng 2024. Yaitu Kapolda Jateng Ahmad Luthfi dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
"Pak Jokowi namanya gerak cepat ya untuk mengamankan pergerakan jagoannya dia, entah itu Pak Luthfi maupun Kaesang," ujarnya, dikutip RMOLJateng, Jumat (19/7).
Menurut Hendri, Jokowi tengah berusaha mempertahankan kekuasaan setelah lengser sebagai presiden pada November mendatang.
Caranya adalah dengan mendukung orang-orang dekatnya maju sebagai calon kepala daerah. Dengan diangkatnya Sudaryono jadi Wakil Menteri Pertanian, maka otomatis pesaing Ahmad Luthfi dalam kontestasi Pilkada Jateng akan berkurang.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Prof Henri Subiakto Kritik Jokowi: Rekayasa Pencalonan Gibran Cawapres Diungkap
Luhut Binsar Panjaitan Disebut Dewa Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Faktanya
Ahli Hukum UI Bela Adies Kadir: Slip of The Tongue, Bukan Penghinaan
Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 Triliun: DPR dan Pemerintah Segera Bahas Solusi