Langit Jakarta pagi itu cerah. Di halaman Gereja Katedral, sebuah pemandangan unik langsung menyita pandangan: pohon Natal raksasa yang sama sekali berbeda. Bukan dari plastik berkilauan atau ranting pinus impor, melainkan dari karung beras dan batok kelapa. Dekorasi ini menjadi pusat perayaan Natal tahun ini, Kamis (25/12/2025), dan punya pesan yang jauh lebih dalam sekadar keindahan.
Strukturnya tinggi menjulang, berbentuk kerucut. Karung goni berwarna cokelat tanah memberi tekstur kasar yang justru terasa hidup dan estetik. Hiasannya? Bukan bola-bola kristal, tapi sederetan batok kelapa yang disusun rapi melingkar, menghadirkan kesan rustic yang kuat dan membumi. Di sana-sini, ornamen dengan motif Wastra Nusantara yang warna-warni serta bunga Poinsettia merah ikonik menjadi aksen yang sempurna.
Yang membuat pemandangan ini semakin syahdu, latar belakangnya. Pohon daur ulang itu berdiri tegak, dengan kubah Masjid Istiqlal yang megah terlihat jelas di belakangnya. Sebuah simbol harmoni yang powerful, tepat di jantung ibu kota.
Rupanya, komitmen ini tidak hanya pada pohon utamanya saja. Kalau Anda jeli, sentuhan ramah lingkungan itu bertebaran di berbagai sudut. Pilar-pilar tenda dihiasi pita besar dari kain goni yang sama, dipadukan dengan daun hijau, bunga Poinsettia, dan sedikit kilauan dari bola Natal emas dan hijau. Hasilnya adalah kontras yang elegan, namun tetap terasa sederhana dan dekat dengan alam.
Menurut Humas Gereja Katedral Jakarta, Susi Suwadie, pilihan bahan daur ulang ini bukan sekadar untuk tahun ini saja. Ini adalah komitmen jangka panjang.
ujar Susi saat ditemui di lokasi.
Artikel Terkait
Bendera Merah Putih Dilecehkan, Artis Dewasa Picu Kemarahan di Depan KBRI London
Dosen Kehutanan USU Tewas Ditikam Anak Kandung di Tengah Cekcok KDRT
Polisi Kepri Dipecat Usai Aniaya Pacar Hamil dan Ogah Bertanggung Jawab
Insiden Kalbar dan Ujian Ketegasan Prabowo Atas Investasi China