Petenis Italia itu berhasil meningkatkan rekor head to head melawan Medveved dengan 4 kemenangan beruntun di level tour menjadi 6:4.
Petenis berperingkat 4 ATP itu mencatatkan diri sebagai orang Italia pertama yang meraih Grand Slam ATP sejak era Adriano Panatta pada tahun 1976.
Sinner telah menjadi orang Italia ke-5 yang sukses meraih Grand Slam setelah Nicola Pietrangeli (1959, 1960), Adriano Panatta (1976), Francesca Schiavone (2010), dan Flavia Pennetta (2015).
Keberhasilan Sinner menjuarai Australian Open 2024, semakin memperkuat sinyal pergantian era dominasi Grand Slam oleh petenis muda.
Masih hangat dalam ingatan kita ketika 16 tahun silam, Novak Djokovic berhasil meraih Trophy Grand Slam Australian Open 2008 di usia 20 tahun.
Kini Jannik Sinner melakukan hal yang sama di usianya yang memasuki 22 tahun, selain upaya dari Carlos Alcaraz yang harus kandas di perempat final.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lombokinsider.com
Artikel Terkait
Final Campus League Futsal Yogyakarta: UAJY Vs UNY Perebutkan Gelar Juara
Penyebab Jebloknya Francesco Bagnaia di MotoGP Portugal 2025 Menurut Bos Ducati
Kejuaraan Anggar Sintang Open 2025: Tiket Menuju Porprov Kalimantan Barat
3 Pemain Baru Timnas Indonesia U-22 yang Curi Perhatian di Latihan Perdana SEA Games 2025