Namun begitu, sorotan tak cuma pada skor. Laga ini diwarnai banyak insiden keras. Aksi-aksi pemain Thailand, menurut pengamatan, kerap melampaui batas. Dua momen paling mencolok: saat Ibnu Alan dijatuhkan dengan keras, dan Mukhammad Khisnulloh yang dipiting menggunakan kaki hingga terjatuh. Itu baru sedikit contoh dari tensi pertandingan yang nyaris tak terkendali.
Hector Souto pun meledak. Pelatih asal Spanyol itu tak bisa menerima bagaimana wasit membiarkan begitu banyak pelanggaran keras terjadi tanpa tindakan tegas.
Suasana hati di kubu Indonesia jelas kontras. Di sisi lain, pelatih kepala Timnas Futsal Indonesia U-16, Reka Cahya, memilih menyoroti hal yang berbeda. Baginya, kemenangan ini adalah buah dari kebersamaan dan kedisiplinan yang dijaga ketat sepanjang turnamen.
Gelar juara AFF U-16 2025 ini, bagaimanapun, adalah bukti nyata. Mental anak-anak muda Indonesia tangguh, kualitas mereka tak diragukan. Mereka berhasil meraihnya meski harus berjuang di bawah tekanan berat, di kandang lawan, dalam sebuah final yang tak akan mudah dilupakan.
Artikel Terkait
Persib Hadapi Ratchaburi di Babak 16 Besar Liga Champions Asia
Drawing ACL 2 di Malaysia, Persib Siap Hadapi Tiga Calon Lawan Berat
Proses Seleksi Pelatih Timnas Usai, Nama Calon Diserahkan ke BTN
Barcelona Siap Menunggu Vlahovic, Meski Cedera Panjang Menghadang