murianetwork.com - Mohamed Salah akan memainkan peran kapten ajaibnya saat Mesir bersiap memulai petualangan epik mereka di Piala Afrika 2023 di Pantai Gading.
Misi mereka? Meraih kemenangan ke-8 yang akan membuat rekor dan menghias trofi mereka.
Si bintang Liverpool ini harus rela menepi di final Piala Afrika 2021 melawan Senegal, di mana tendangan penaltinya tidak berhasil, dan mantan rekan setimnya, Sadio Mane, dengan dingin menyegel kemenangan.
Sebagai juara bertahan, Mesir adalah salah satu favorit utama untuk mengangkat trofi, tetapi tantangan datang dari seluruh penjuru benua.
Keunikan turnamen ini tercermin dari fakta bahwa tujuh edisi terakhir menghasilkan tujuh juara yang berbeda.
Maroko, tim teratas Afrika di peringkat 13 dunia, datang dengan semangat setelah tampil gemilang di Piala Dunia 2022.
Sementara Nigeria, membawa kekuatan serangan dalam diri Pemain Terbaik Afrika, Victor Osimhen.
Pantai Gading sebagai tuan rumah berharap merebut gelar pertama sejak 2015, sementara Aljazair berambisi memperbaiki citra setelah kegagalan sebagai juara bertahan di fase grup dua tahun lalu.
"Saya tak bisa mengingat persaingan yang lebih sengit," kata Sadio Mane, penyerang Senegal yang kini bermain di klub Arab Saudi.
"Semua tim raksasa berkumpul di Pantai Gading, dan mereka semua berkomplot untuk menjungkirbalikkan kami. Saya yakin Piala Afrika kali ini akan menjadi yang paling sulit untuk direbut."
Dalam format dengan 24 tim, dua tim teratas dari setiap grup akan melaju ke babak 16, bersama dengan empat tim peringkat ketiga terbaik.
Di babak gugur, pemenang akan membawa pulang hadiah fantastis senilai $7 juta (£5,5 juta).
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: medianekita.com
Artikel Terkait
Termasuk Australia, Ini 13 Negara yang Telah Lolos ke Piala Dunia 2026
Balap 21 Juni, Tiket Formula E Jakarta Dijual Mulai Rp500 Ribu
Usai Keok Lawan Indonesia, Netizen China Luapkan Kemarahan pada Pemain: Pulang Saja Tanam Kentang!
Resmi! Indonesia Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia, Selanjutnya Bersiap Lawan Jepang