Menurut keterangan Apwan, total jalan rusak menuju sekolah mencapai sekitar 2 kilometer. Namun, bagian yang paling parah dan berlumpur mencapai sekitar 500 meter, yang terletak di samping proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang.
"Sekitar 500 meter bagian yang paling berlumpur berada di area pinggir proyek tol," jelasnya.
Apwan berharap pemerintah segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan tersebut. Tindakan cepat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terulang dan memastikan kenyamanan siswa dalam perjalanan pulang-pergi ke sekolah.
"Anak-anak sampai ke sekolah dalam keadaan kotor dan berlumpur. Sangat disayangkan melihat kondisi seperti ini menimpa generasi penerus bangsa," ungkap Apwan.
Video viral yang beredar menunjukkan sejumlah pelajar berseragam Pramuka berjuang melintasi jalan berlumpur. Dalam rekaman tersebut terdengar suara pria yang mengomentari kondisi jalan dengan menyatakan ketidakadilan yang dialami masyarakat.
Artikel Terkait
Orang Tua Korban Ledakan SMAN 72 Tuntut Sekolah, Ancaman Tuntutan Hukum Menguat
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Densus 88 Ungkap 6 Nama Penembak Luar Negeri yang Jadi Inspirasi Pelaku ABH
Update Korban Ledakan SMAN 72: 11 Orang Dirawat, 5 Siswa Alami Tuli Mendadak
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk Suku Baduy: Rencana & Tantangan