Polrestabes Palembang menghentikan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan yang menimpa seorang siswa SDN 150 Palembang bernama Fatiyah. Keputusan penghentian laporan ini diambil setelah pemeriksaan medis tidak menemukan bukti adanya kekerasan pada tubuh anak tersebut.
Kasus ini awalnya mencuat karena kondisi mata Fatiyah yang terlihat lebam dan memerah, sehingga memunculkan kecurigaan bahwa ia menjadi korban penganiayaan. Namun, hasil pemeriksaan kesehatan justru mengungkap fakta yang berbeda. Fatiyah didiagnosis menderita pertusis, yang juga dikenal sebagai batuk rejan.
Kombes Harryo Sugihhartono, Kapolrestabes Palembang, menjelaskan bahwa pemeriksaan menyeluruh tidak menemukan indikasi kekerasan. "Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban ternyata mengalami gejala pertusis atau batuk rejan," jelasnya.
Artikel Terkait
BMKG Prediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa Libur Nataru 2025/2026
Billboard di Sarinah Terbakar, Thamrin Sempat Ricuh Malam Minggu
Gunungan Sampah di Tangsel Mulai Berkurang, Pemkot Kerahkan Semua Armada
Cekcok Soal Ponsel Berujung Pukulan Brutal ke Mata Istri di Sawangan