Fase berikutnya dalam kesepakatan gencatan senjata ini melibatkan pembentukan sebuah pasukan multinasional. Pasukan ini dirancang untuk mengambil alih tanggung jawab keamanan di wilayah Gaza secara bertahap dari tangan militer Israel.
Namun, terdapat penolakan jelas dari pemerintah Israel mengenai keterlibatan pasukan tertentu. Seorang juru bicara pemerintah Israel menegaskan pada hari Minggu bahwa tidak akan ada kehadiran pasukan Turki di lapangan sebagai bagian dari pasukan multinasional tersebut.
Menanggapi hal ini, Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki, Tom Barrack, dalam sebuah konferensi keamanan menyatakan bahwa Turki diharapkan akan tetap berpartisipasi. Sementara itu, Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyoroti peran konstruktif yang diharapkan dari Ankara, sambil menekankan bahwa Washington tidak akan memaksakan keberadaan pasukan asing manapun di wilayah Israel.
Artikel Terkait
54.000 Kendaraan Serbu Puncak, Arus Balik Picu Antrean Panjang
Malam Jingga Kyiv: Serangan Rudal dan Drone Rusia Tewaskan Satu Warga, Ratusan Ribu Gelap
Libur Panjang Berakhir, Arus Puncak Malam Ini Masih Tersendat
Truk Terbalik di Jagorawi, Hanya Satu Detik Hilang Fokus