Pernyataan resmi dari kedua negara setelah percakapan tersebut tidak menunjukkan adanya masalah. Namun, situasi berubah secara drastis ketika sehari kemudian Donald Trump menyatakan membatalkan pertemuan karena dirasa "tidak tepat" dan hanya akan "membuang-buang waktu".
Bukti yang Memicu Spekulasi
Spekulasi mengenai ketegangan antara Putin dan Lavrov semakin menguat karena dua hal. Pertama, Lavrov tidak terlihat hadir dalam rapat penting Dewan Keamanan Rusia yang digelar pekan ini.
Kedua, Putin memutuskan untuk mengirim Wakil Kepala Staf Kremlin, bukan Menlu Lavrov, untuk memimpin delegasi Rusia dalam pertemuan G20 di Afrika Selatan. Keputusan ini dianggap tidak biasa dan mengindikasikan adanya ketidakpuasan dari Putin.
Di tengah berbagai spekulasi, Putin sendiri terus menegaskan pentingnya memulihkan hubungan antara Moskow dan Washington. Ia meyakini bahwa hal ini merupakan kepentingan nasional Rusia dan penting bagi keamanan global, mengingat kedua negara adalah pemilik senjata nuklir terbesar di dunia.
Artikel Terkait
BEM PTNU Apresiasi Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Kerangka Manusia Kwitang
Ketum GMKI Dukung Roy Suryo Tersangka, Sebut Isu Ijazah Palsu Jokowi Meresahkan Publik
Gempa M 6,7 Guncang Jepang, Picu Peringatan Tsunami di Pantai Iwate
Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: Akar Masalah dan Upaya Penyelesaian oleh Kementerian ATR/BPN