Program kaderisasi dirancang tidak hanya untuk mencetak penggerak program kesejahteraan sosial, tetapi juga untuk menciptakan pemuda yang mandiri dan berdaya, sehingga dapat membawa nilai tambah bagi diri sendiri dan keluarga.
Harapan Kementerian Sosial untuk Karang Taruna
Menteri Sosial Gus Ipul dalam sambutannya menyampaikan harapan besar agar program kerja PNKT pimpinan Budisatrio dapat sejalan dengan program Kemensos. Khususnya dalam menerjemahkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk peningkatan kesejahteraan sosial.
Gus Ipul menekankan peran strategis kader Karang Taruna yang tersebar hingga ke desa-desa. "Karena kader-kader Karang Taruna itu tersebar di desa-desa yang bisa kita ajak untuk turut serta melakukan pemutakhiran data," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi penyusunan rencana strategis yang lengkap oleh PNKT, yang akan memudahkan seluruh jajaran pengurus di semua tingkatan untuk menindaklanjuti dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Karang Taruna sebagai Pilar Kemensos
Karang Taruna diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama Kementerian Sosial. Gus Ipul menyebutkan bahwa pilar Kemensos lainnya meliputi pekerja sosial, pendamping keluarga harapan, pendamping rehabilitasi sosial, Tagana, pelopor perdamaian, dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan.
"Nanti bergabung dengan pramuka dan lain-lain menjadi satu kesatuan, saling menguatkan, gandeng tangan, melakukan pemberdayaan masyarakat di desa-desa," pungkas Mensos, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun kesejahteraan sosial.
Dengan pengukuhan ini, Karang Taruna nasional siap digerakkan untuk berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan sosial Indonesia melalui kaderisasi, pelatihan, dan program pemberdayaan pemuda yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
Krisis Air Teheran: Presiden Iran Ancam Evakuasi Ibu Kota Akibat Kekeringan
Polda Metro Jaya Beri Pendampingan Psikologis Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta
Rob Jetten, 38 Tahun, Resmi Jadi PM Termuda Belanda Usai Kalahkan Geert Wilders
Bareskrim Ungkap Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim Rugikan Negara Rp 5,7 Triliun