Dani juga bercerita tentang upaya panjang keluarga dalam mencari Reno. Pencarian telah dilakukan di berbagai lokasi di sekitar Kwitang, Jakarta Pusat, termasuk ke Mako Brimob dan rumah sakit-rumah sakit di sekitarnya, namun selalu berujung pada ketiadaan informasi. "Saya udah nyari ke Kwitang terus ke Mako Brimob, nggak ada, kita cari ke rumah sakit sekitar situ macam-macam nggak ada," kenangnya.
Proses Identifikasi Polisi
Polisi menyelidiki temuan dua kerangka manusia di Gedung ACC, Kwitang, yang terbakar pada 29 Agustus. Kerangka tersebut baru ditemukan pada Kamis (30/10). Untuk keperluan identifikasi, polisi mengambil sampel DNA dari keluarga kedua orang yang hilang sejak tanggal 29 Agustus lalu.
Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, dalam konferensi persnya menyatakan, "Nomor posmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin."
Beliau menambahkan, "Nomor posmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid anak biologis dari Bapak Hamidi."
Keduanya, Reno dan Farhan, merupakan dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang dan untuk terakhir kalinya terlihat di kawasan Kwitang.
Artikel Terkait
Green Policing Polda Riau: Sosialisasi di Polbeng Ungkap 74,5% Hutan Riau Hilang
Wamendagri Tinjau Pembangunan Pusat Pemerintahan Papua Barat Daya di Sorong, Soroti Peran OAP
Menteri Sosial Gus Ipul Dukung Penuh Program Karang Taruna Pimpinan Budisatrio Djiwandono untuk Kesejahteraan Sosial
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: 54 Korban, Polisi Selidiki Penyebab