Vatikan mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan, "Selama pembicaraan yang penuh kehangatan, diakui bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memberikan bantuan kepada penduduk sipil di Gaza dan untuk mengakhiri konflik dengan mengupayakan solusi dua negara."
Pertemuan ini memiliki makna simbolis yang dalam, karena bertepatan dengan 10 tahun pengakuan resmi Tahta Suci terhadap negara Palestina melalui sebuah perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2015.
Abbas sebelumnya telah beberapa kali bertemu dengan pendahulu Leo, Paus Fransiskus, yang meninggal pada bulan April. Sebelum wafat, Paus Fransiskus dikenal dengan retorikanya yang menentang serangan Israel di Gaza. Paus Leo XIV, sambil menyatakan solidaritas dan mengecam pemindahan paksa warga Palestina, mengambil pendekatan yang lebih terukur dengan menyatakan Vatikan tidak dapat menyebut situasi ini sebagai 'genosida'.
Sebelum pertemuan, Abbas memberikan penghormatan dengan meletakkan bunga di makam Paus Fransiskus di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Abbas menyatakan, "Saya tidak bisa melupakan apa yang dia lakukan untuk Palestina dan rakyat Palestina."
Pertemuan ini mengingatkan pada momen doa untuk perdamaian pada tahun 2014, di mana Abbas dan Presiden Israel saat itu, Shimon Peres, berdoa bersama Paus Fransiskus di Vatikan. Jadwal kunjungan Abbas juga termasuk pertemuan dengan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni.
Artikel Terkait
8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi Dijerat Pasal Berlapis KUHP & UU ITE
8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polda Metro Jaya Umumkan Hasil Investigasi
8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Termasuk Roy Suryo, Resmi Ditahan Polda Metro Jaya
Kapolri Listyo Sigit & Titiek Soeharto Tinjau Bantuan Prabowo di SMP Kemala Bhayangkari