SF Hariyanto mengungkapkan detail kejadian malam penangkapan tersebut. Ia mengaku sedang bersama Abdul Wahid dan Bupati Siak, Afni Zulkifli, di sebuah kafe yang menjadi lokasi operasi KPK. "Memang saat itu, kebetulan, saya bersama Abdul Wahid dan Bupati Siak Afni Zulkifli duduk bersama di kafe yang jadi lokasi penangkapan Abdul Wahid, tetapi saya hanya tahu ramai ada orang di luar dan setelah itu pun langsung pulang," jelasnya.
Ia menambahkan kesaksiannya, "Kami lagi ngopi lalu pada ramai tamu di luar jadi memang Wagub tahu kami di dalam kafe belakang. Ada Bupati Siak, saya lihat keluar sudah ramai. Jadi kalau saya tahu memang saya tahu, setelah itu saya langsung pulang, sholat, dan tak tahu lagi kejadian. Saya dengan gubernur saat itu ngopi barang dan ibu Bupati Siak dan Faisal berempat ngopi, tahu tahu ketangkap. Kalau tahu gitu nggak ke situ saya. Setelah ramai saya pulang, barang itu datang ke situ, saya kabur juga nanti saya diangkut pula."
Komitmen Menjaga Pemerintahan dan Harapan untuk Abdul Wahid
Di tengah situasi yang berkembang, SF Hariyanto menyampaikan harapannya agar mantan Gubernur Abdul Wahid diberikan kelancaran dan kemudahan serta diringankan bebannya. Yang terpenting, ia memastikan bahwa pemerintahan Provinsi Riau tetap berjalan dengan stabil.
"Saya ada, sekda ada, asisten I II dan III, semua OPD siap tak ada satupun lumpuh dan tidak bekerja," tegas SF Hariyanto, menegaskan komitmennya untuk menjaga kontinuitas pelayanan publik dan kinerja pemerintah daerah.
Artikel Terkait
Jawa Tengah Pacu Ekonomi Syariah Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan
Begal Ancam Cucu Puun Baduy, Kepala Desa Desak Polisi Bertindak Cepat
Golkar Dukung Soeharto, Habibie, & Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Bahlil
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Sukses Bangun Rumah Layak Huni di Jawa Tengah