La Nina BMKG 2025-2026: Dampak Hingga Awal 2026 & Ancaman Cuaca Ekstrem

- Kamis, 06 November 2025 | 11:05 WIB
La Nina BMKG 2025-2026: Dampak Hingga Awal 2026 & Ancaman Cuaca Ekstrem

Update La Nina BMKG: Berdampak hingga Awal 2026 & Potensi Cuaca Ekstrem

BMKG merilis pembaruan terbaru mengenai fenomena La Nina yang sedang berlangsung. Fenomena iklim ini berkontribusi pada peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia yang kini memasuki puncak musim hujan.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampaknya, khususnya di daerah dengan curah hujan tinggi.

Prediksi BMKG: La Nina Lemah Berlangsung hingga Awal 2026

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menyatakan bahwa fenomena La Nina dalam kondisi lemah diprediksi akan bertahan hingga Maret 2026. Pernyataan ini disampaikan dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kementerian Pekerjaan Umum.

Data analisis tiga bulan terakhir menunjukkan adanya peningkatan curah hujan yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia, menandakan transisi menuju puncak musim hujan.

"La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai," jelas Faisal seperti dikutip dari laman resmi BMKG, Selasa (4/11/2025).

Selain La Nina, faktor lain yang mempengaruhi adalah Dipole Mode negatif (-1,61). Kondisi ini menyebabkan atmosfer lebih labil dan mendukung pembentukan awan hujan, sehingga meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang.

Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Tinggi Menurut BMKG

BMKG memetakan wilayah-wilayah dengan potensi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi, terutama di Indonesia bagian selatan. Wilayah tersebut meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.

Untuk periode November-Desember 2025, sebagian besar wilayah Indonesia masih diperkirakan mengalami curah hujan di atas normal. Daerah yang terdampak mencakup Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara.

Faktor pendukung lain adalah keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi di Samudra Hindia barat daya Lampung serta sirkulasi siklonik lainnya. Dalam sepekan ke depan (3-9 November 2025), hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di pesisir barat Sumatra, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.


Halaman:

Komentar