Antisipasi Cuaca Ekstrem dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC)
Kombinasi La Nina dan atmosfer yang labil meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Sebagai langkah antisipasi, BMKG bersama BNPB dan instansi terkait telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Operasi ini dilakukan di Jawa Tengah (Posko Semarang dan Solo) dengan dua armada pesawat pada 25 Oktober-3 November 2025, serta di Jawa Barat (Posko Jakarta) dengan satu armada pesawat pada 23 Oktober-3 November 2025. Tujuannya adalah untuk mengendalikan intensitas hujan di wilayah yang berisiko tinggi.
"Koordinasi lintas sektor dan peningkatan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana yang dipicu cuaca ekstrem," tegas Faisal.
Pemerintah Pusat dan Daerah Perkuat Kesiapsiagaan
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menekankan pentingnya kesiapan seluruh elemen pemerintah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah ini.
"BMKG telah memperingatkan bahwa intensitas hujan akan meningkat signifikan dan berpotensi menimbulkan bencana banjir serta tanah longsor. Untuk itu, langkah mitigasi dan kesiapan dari seluruh jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, menjadi sangat penting," ujar Dody.
Ia menambahkan bahwa arahan Presiden adalah memastikan kehadiran pemerintah dan ketanggapan terhadap kondisi darurat. "Kita mungkin tidak dapat sepenuhnya mengendalikan alam, namun kita dapat memastikan bahwa infrastruktur yang sudah dibangun mampu bertahan dan berfungsi dengan baik dalam menghadapi tantangan alam tersebut," lanjutnya.
Kapan Cuaca Diprediksi Kembali Normal?
BMKG memprediksi kondisi curah hujan akan berangsur normal pada periode Februari hingga April 2026, seiring dengan melemahnya pengaruh La Nina. Pada periode tersebut, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan dalam kategori menengah atau normal.
Masyarakat diharapkan untuk terus waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa bulan ke depan dan selalu mengupdate informasi terbaru dari kanal resmi BMKG.
Artikel Terkait
Turun 68%! Data PPATK Ungkap Penurunan Drastis Judi Online di Era Prabowo
SF Hariyanto Bantah Keras Jadi Saksi Pelapor Kasus KPK Abdul Wahid: Ini Faktanya
Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Sita 1.475 Butir Ekstasi & Sabu di Kemayoran
Korea Selatan Bangun Kapal Selam Nuklir: Perlombaan Senjata Asia Timur Memanas