Namun, tantangan dalam pencatatan data, seperti delay reporting, masih menjadi kendala untuk mendapatkan data yang real-time. Di sisi lain, data klaim BPJS Kesehatan justru menunjukkan peningkatan, dengan 1,5 juta klaim pada 2024 dan 744.000 klaim hingga Agustus 2025.
Peran Serta Masyarakat dan Peringatan Dini
Dr. Endang Widuri Wulandari dari WHO Emergency Unit menekankan pentingnya melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Inisiatif masyarakat dalam eliminasi sarang nyamuk di lingkungan masing-masing dinilai krusial.
Penerapan sistem peringatan dini juga sudah dijalankan di beberapa daerah, seperti di Kalimantan Timur. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menjelaskan penerapan Sistem Kewaspadaan Dini dan Responsif (SKDR) yang melaporkan sebaran kasus secara mingguan sepanjang tahun.
Dampak pada Anak-Anak dan Langkah Ke Depan
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, mengingatkan bahwa 60% kasus dengue menimpa anak-anak di bawah 14 tahun. Hal ini mempertegas urgensi penanganan yang serius.
Kesimpulan dari dialog ini adalah bahwa upaya menuju Nol Kematian Akibat Dengue 2030 memerlukan kolaborasi yang kuat dari semua pihak, mulai dari keluarga, masyarakat, pemerintah, hingga organisasi kesehatan dunia. Dengan pendekatan yang menyeluruh, integrasi data, dan komunikasi yang baik, target mulia ini diyakini dapat tercapai.
Artikel Terkait
Jokowi Respons Usulan Soeharto & Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Presiden
Kisah Heru Prasetyo, Tukang Tambal Ban Diselamatkan JKN: Operasi Gratis & Harapan untuk Warga Kecil
Polres Rohul Gelar Pengajian & Binrohtal di Rutan: Pembinaan Spiritual untuk Tahanan
KJP Plus 2025 Tahap 2 Dicairkan: Jadwal, Nominal & 15 Wisata Gratis