Pemprov DKI Tata Jati Padang Jadi Kawasan Resapan Air & Rusun 7 Hektare
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan rencana penataan kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan, menjadi daerah resapan air atau catchment area seluas 7 hektare. Rencana pembangunan Jati Padang ini bertujuan menanggulangi banjir Jakarta dengan menciptakan daerah serap air, sekaligus membangun rumah susun (rusun) dan taman rekreasi terpadu.
Penanganan Jangka Panjang Pasca Tanggul Jebol
Gagasan penataan kawasan Jati Padang ini disampaikan Pramono usai meninjau lokasi tanggul jebol di Tanggul Baswedan. Ia menekankan bahwa kawasan tersebut secara alami merupakan daerah tangkapan air dan muara Kali Krukut, sehingga memerlukan solusi berkelanjutan. "Karena daerah ini adalah catchment area dan salah satu muara Kali Krukut, maka harus ditangani secara menengah panjang," ujar Pramono Anung.
Konsep Tata Ruang Terpadu untuk Jati Padang
Penanganan kawasan Jati Padang tidak akan dilakukan secara parsial. Selain perbaikan tanggul yang roboh sebagai langkah darurat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan pendekatan tata ruang terpadu. Rencana induknya adalah mengintegrasikan fungsi catchment area seluas 7 hektare dengan pembangunan rumah susun dan area rekreasi masyarakat.
Dampak Banjir dan Kondisi Terkini Warga
Berdasarkan laporan dari Ketua RW 06, Abdul Kohar, banjir sempat menggenangi permukiman di tiga RT, yaitu RT 03, RT 04, dan RT 14. Sekitar 1.200 hingga 1.500 keluarga terdampak oleh kejadian ini. Namun, berkat koordinasi yang baik antara warga, kelurahan, dan kecamatan, tidak ada warga yang mengungsi dan kondisi saat ini telah dinyatakan aman.
Artikel Terkait
Bayi Dua Pekan di Gaza Gugur Bukan oleh Peluru, Tapi oleh Dingin yang Menggigit
Tito Karnavian Minta Bupati Tapteng Siapkan Data Korban Bencana, Rumah Rusak hingga Hilang
Markas Pengoplosan Gas Elpiji di Cileungsi Digerebek, 456 Tabung Diamankan
Banjir Sibolga, Kemensos Gerak Cepat dengan Bantuan Khusus bagi Penyandang Disabilitas