"Perlu dipahami, kejadian ini dipicu oleh anomali cuaca ekstrem. Selain curah hujan yang tinggi, angin yang bertiup juga begitu kencang. Pohon yang tumbang di Dharmawangsa bahkan tercerabut hingga ke akar-akarnya," jelasnya lebih lanjut.
Upaya Konkret DKI Jakarta dalam Merawat dan Mencegah Pohon Tumbang
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Kehutanan telah melakukan serangkaian upaya pencegahan. Hingga akhir Oktober 2025, data menunjukkan bahwa 5.722 pohon telah diperiksa kondisinya dan 62.161 pohon telah dipangkas untuk meminimalisir risiko tumbang.
Pramono menekankan bahwa perawatan telah berjalan rutin, termasuk di lokasi kejadian. Namun, kekuatan cuaca ekstrem kali ini tidak terduga. "Kami terus terang tidak menyangka pohon dengan ukuran sebesar itu bisa sampai tercabut dari akarnya. Ini membuktikan betapa kuatnya dampak hujan dan angin kencang yang terjadi," ungkapnya.
Ia juga membandingkan dengan kejadian di Pondok Indah, di mana pohon palem patah, sementara di Dharmawangsa, pohon justru tercerabut hingga ke akarnya, yang menandakan intensitas cuaca yang sangat ekstrem.
Artikel Terkait
Kasus Sertifikasi K3 di Kemnaker: 14 Tersangka Terjerat, Kerugian Capai Rp81 Miliar
Nenek Sakit Digotong Demi Bantuan Beras, Aturan Kelurahan Dikritik Warganet
Tiga Mahasiswa Tulungagung Gugat MK, Tuntut Kejelasan Kapan Jalan Rusak Diperbaiki?
Bos Musik Digiring ke Pengadilan, Terungkap Modus Pelecehan di Balik Kamar Hotel