papar Gus Ipul merinci.
Selain fokus pada pemulihan hidup, perhatian juga tertuju pada korban jiwa. Gus Ipul menyebut, Kemensos bersama BNPB dan pemda tengah menyalurkan santunan untuk ahli waris korban meninggal dan korban luka berat. Prosesnya ketat, data diverifikasi, baru kemudian dicairkan.
"Datanya kami terima dari Bupati/Wali Kota, setelah diverifikasi BNPB, setelah ditemukan ahli warisnya, maka kita salurkan, bagi yang meninggal diterima ahli waris sebesar Rp 15 juta per korban meninggal, sementara yang luka berat adalah Rp 5 juta,"
ucapnya.
Hingga Selasa (30/12), santunan telah sampai ke 86 ahli waris di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie, dan Kota Sibolga. "Dan semuanya kami salurkan setelah ditandatangani Bupati/Walikota," tambahnya.
Sementara dari sisi legislatif, Sufmi Dasco Ahmad menyoroti pentingnya sinergi dalam rapat tersebut. Baginya, kolaborasi antara kementerian, lembaga, pemda, DPR, hingga BUMN mutlak diperlukan agar pemulihan berjalan efektif.
"Sehingga efisien, dan dari sisi anggaran dan lain-laik bisa fokus dan kemudian tidak ada tumpang tindih,"
pungkas Sufmi.
Rapat yang digelar kemarin memang menghadirkan banyak wajah penting. Tampak hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, hingga Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Kehadiran mereka menunjukkan betapa seriusnya pemerintah menangani fase pasca-bencana ini, berharap proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan terarah.
Artikel Terkait
PAM Jaya Kirim Truk Air Bersih untuk Korban Bencana di Sumatera
Polisi Kudus Sedot Bensin Motor Dinas untuk Tolong Warga Mogok di Sawah
Kapolri Tinjau Langsung Pembersihan Sekolah dan Hunian Korban di Aceh Tamiang
Debt Collector Aniaya Istri Nasabah hingga Jari Putus