Di kawasan Ancol, misalnya. Pengunjung dari arah Pluit atau Gunung Sahari diarahkan masuk lewat Gerbang Barat. Sementara yang datang dari arah Benyamin Sueb atau Exit Tol PRJ disarankan pakai Gerbang Timur. Ada juga pengaturan khusus untuk pengunjung dari Tanjung Priok yang akan masuk lewat Gerbang Carnaval.
Lain Ancol, lain lagi penanganannya di Kota Tua. Kawasan bersejarah ini akan menerapkan pengalihan arus di sejumlah ruas jalan seperti Jalan Pintu Besar Selatan-Utara, Kali Besar Barat-Timur, hingga Jalan Lada Dalam. Rute alternatif dari Pluit, Harmoni, hingga Bandengan juga disiapkan untuk mengalihkan kendaraan agar tidak semua memadati pusat kawasan.
Di sisi timur kota, TMII juga tak luput dari perhatian. Rekayasa lalu lintas akan difokuskan pada pengaturan arus dari dan menuju titik-titik seperti Cawang PGC, Halim, Pondok Gede, hingga Ceger. Petugas akan berjaga di simpang-simpang utama seperti TL PGC dan Pasar Rebo, siap mengalihkan arus jika diperlukan.
Terakhir, Ragunan. Yang satu ini terkenal rawan macet di hari libur. Untuk mengantisipasinya, akan diterapkan Sistem Satu Arah di Jalan RM Harsono pada jam tertentu. Sterilisasi jalur dari parkir liar juga akan dilakukan ketat. Jika kepadatan ekstrem terjadi, penutupan situasional di simpang TB Simatupang dan pengalihan ke Pintu Barat Ragunan bisa jadi opsi.
Intinya, semua sudah disiapkan. Tapi kesuksesan pengaturan ini tetap bergantung pada kesadaran kita semua. Pantau informasi terkini, ikuti arahan petugas di lapangan, dan yang paling penting, utamakan keselamatan. Selamat menyambut tahun baru 2026.
Artikel Terkait
Fahri Hamzah Usulkan Lembaga Khusus untuk Genjot Hunian Sosial
Nahas di Tanjakan Flyover Mbah Priok, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Trailer
Modus Sistem Tempel Digagalkan, Polisi Sita Sabu Hampir 1,3 Kg di Depok
Guru Pasuruan Dipecat Usai Bolos 28 Hari, Jarak Tempuh 114 Km Jadi Alasan