Bikin geram, benar-benar. Bayangkan saja, baut-baut jembatan bailey di Aceh, yang baru saja dibangun untuk korban bencana, ternyata dicuri orang. Sungguh perbuatan yang tak bisa dimaafkan.
Menurut sejumlah saksi di lokasi, jembatan darurat sepanjang 35 meter itu baru diresmikan dan mulai digunakan sejak 18 Desember lalu. Fungsinya vital: menghubungkan Desa Awe Geutah Paya di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dengan Desa Teupin Reudeup di Peusangan Selatan, Bireuen. Ini adalah jalur alternatif sementara untuk lintas nasional Banda Aceh-Medan, setelah jembatan utama di Kuta Blang roboh diterjang banjir.
Nah, jembatan utama yang roboh itu butuh waktu lama untuk diperbaiki. Makanya, kehadiran jembatan bailey ini seperti napas baru. Dibangun oleh Kementerian PU dengan bantuan prajurit TNI dan warga sekitar, jembatan ini dirancang untuk menahan beban kendaraan hingga 12 ton.
Harapannya jelas: agar akses bantuan untuk korban bencana bisa lancar tanpa kendala. Tapi nyatanya, niat baik itu dikhianati oleh oknum-oknum yang hanya memikirkan keuntungan sesaat.
Di sisi lain, situasi ini membuat warga setempat mengelus dada. Jembatan yang seharusnya menjadi simbol gotong royong dan harapan, justru dirusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab. Sekarang, semua pihak kembali waspada, berharap akses penting ini tetap terjaga untuk kepentingan bersama.
Artikel Terkait
Kobaran Api di Bengkel Pisangan Tewaskan Pria dengan Down Syndrome
Tahun Baru di Jakarta Tak Sekadar Pesta, Ada QRIS untuk Korban Bencana
Ibu Rumah Tangga di Serang Tewas dengan Tiga Luka Tusuk, Keluarga Tak Ada di Rumah
Dasco Pimpin Rapat Darurat, Penanganan Bencana Sumatera Ditingkatkan ke Skala Nasional